Piston merupakan komponen utama pada kendaraan yang berfungsi mengubah energi kinetik menjadi energi gerak. Piston harus mampu bergerak bolak balik pada sebuah ruang bakar, juga harus mampu bergerak dengan cepat, yang berarti bahan piston harus ringan. Bahan yang baik dari piston adalah aluminium, tetapi bahan aluminium belumlah cukup, terutama bila menerima tekanan panas. Kemudian aluminium dicampur dengan paduan lain, misalnya magnesium, silikon dan sebagainya. Bahan ini disebut aluminium paduan. Pada penelitian kali ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi waktu aging terhadap kekerasan dan struktur mikro piston Tossa Supra dengan suhu treatment 500 oC selama 1 jam dan suhu aging 150 oC selama 2, 3, 4, dan 5 jam. Hasil uji kekerasan Brinnel menunjukkan kekerasan rata-rata Honda Supra lebih tinggi dibandingkan dengan piston Tossa supra yaitu 118 kg/mm2 untuk Honda Supra dan 104 kg/mm2 untuk Tossa Supra. Setelah piston Tossa supra mengalami aging dengan variasi waktu kekerannya meningkat yaitu selama 2 jam 113 kg/mm2, 3 jam 114 kg/mm2, 4 jam 118 kg/mm2, dan 5 jam 122 kg/mm2. Sedangkan hasil dari pengamatan struktur mikro, diperoleh bahwa unsur paduan silikon dan magnesium pada piston Honda Supra lebih banyak, besar dan merata dibanding piston Tossa Supra. Oleh sebab itu, piston Honda Supra kekerasannya lebih tinggi, tetapi untuk piston Tossa Supra setelah mengalami aging unsur paduannya mengalami pula perubahan menjadi kelompok fasa Mg2Si yang besar dan merata.