2018
DOI: 10.30598/a.v2i1.273
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Perlakuan Pencelupan Dan Perendaman Terhadap Perkecambahan Benih Sengon (Paraserianthes falcataria L.)

Abstract: In developing productive forests, seeds play a crucial role. The seeds of forests tree have physical condition of hard seed coat, especially Leguminoceae family. Silvicultural techniques that can overcome seed coat dormancy are dyeing and submersion of seeds. The knowledge and experience in breaking seed dormancy of Sengon (Paracerianthes falcataria L.) is rare, therefore it is necessary to study how to overcome seed dormancy. The objective of this study was to determine the effect of dyeing and submersion tre… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
2
0
13

Year Published

2018
2018
2023
2023

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 14 publications
(15 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
13
Order By: Relevance
“…Hasil penelitian yang serupa didapatkan pada penelitian Shakila & Ponni (2008) . Secara morfologi suatu biji berkecambah ditandai dengan terlihatnya calon akar (radikula) atau calon daun (plumula) yang menonjol keluar dari kulit biji (Marthen et al 2013). Proses perkecambahan ini dapat terjadi jika kulit biji permeabel terhadap air, akibat terjadinya proses imbibisi, maka kulit biji akan menjadi lunak dan retak.…”
Section: Laju Perkecambahanunclassified
“…Hasil penelitian yang serupa didapatkan pada penelitian Shakila & Ponni (2008) . Secara morfologi suatu biji berkecambah ditandai dengan terlihatnya calon akar (radikula) atau calon daun (plumula) yang menonjol keluar dari kulit biji (Marthen et al 2013). Proses perkecambahan ini dapat terjadi jika kulit biji permeabel terhadap air, akibat terjadinya proses imbibisi, maka kulit biji akan menjadi lunak dan retak.…”
Section: Laju Perkecambahanunclassified
“…Perkecambahan merupakan proses muncul dan berkembangnya radikula dan plumula dari benih ataupun biji (Marthen et al, 2013). Radikula dan plumula merupakan struktur yang pertama kali muncul dan merobek selaput yang ada pada biji yang berasal dari bagian hipokotil (Suryanto dan Heri, 2013).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hasil penelitian perlakuan pendahuluan untuk benih yang sulit berkecambah antara lain dengan perlakuan perendaman benih A. tortilis, A. erioloba, dan A. nigrescens menggunakan asam sulfat pekat dan air panas (Rasebeka, Mathowa, & Mojeremane, 2013). Perendaman benih sengon dengan air panas 60 o C selama 4 menit dilanjutkan dengan air dingin selama 12 jam menghasilkan persentase perkecambahan 100% (Marthen, Kaya, & Rehatta, 2013), dan metode lainnya yang dapat digunakan untuk benih sengon adalah dengan merendamnya dalam air bersuhu 50 o C-90 o C selama 12 jam atau 50 o C-70 o C selama 24 jam (Alghofar, Purnamaningsih, & Damanhuri, 2017). Sedangkan pada benih Indigofera zollingeriana, perlakuan benih dengan suhu pengeringan 30 o C memperoleh daya kecambah 59% dan pada 45 o C hanya 29% (Abdullah, 2014).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kemudian perendaman benih kayu afrika pada berbagai suhu awal menghasilkan perkecambahan terbaik pada benih tanpa perendaman dan atau perendaman dengan suhu awal air 50 o C dibandingkan dengan suhu awal 25 o C dan 75 o C (Oben, Bintoro, & Riniarti, 2014). Hasil penelitian (Rafika, 2014) menunjukkan bahwa kecepatan tumbuh benih kemiri mencapai 15,83 hari pada stratifikasi suhu perendaman 50 o C. Benih sengon yang direndam air suhu 60 o C selama 4 menit, dilanjutkan dengan perendaman air dingin selama 12 jam mengasilkan laju perkecambahan terbaik dengan kecepatan 3,897 hari (Marthen et al, 2013).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified