Latar Belakang : Keterlambatan perkembangan dapat memberikan dampak pada masalah kesehatan pada anak, salah satunya kesukaran dalam memfokuskan gerakan motorik halus. Sekitar 16% balita mengalami keterlambatan dalam perkembangan motorik halus dan Provinsi Aceh anak usia 1-5 tahun sebesar 2,2% mengalami keterlambatan yang tidak sesuai sehingga perlu peran orang tua memberikan stimulus agar dapat merangsang perkembangan otak dan otot anak. Di TK Harapan Bunda masih terdapat anak yang pasif dan mengalami kesukaran menggerakkan pensil. Media puzzle belum tersedia namun proses belajar sering menggunakan origami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh permainan puzzle terhadap perkembangan motorik halus pada anak usia prasekolah di TK Harapan Bunda Aceh Utara.
Metode: Jenis penelitian Quasi Experiment dengan pendekatan one group pretest dan posttest design. Sampel penelitian berjumlah 18 responden dengan menggunakan tehnik total sampling. Data di analisis menggunakan uji Wilcoxon. Penelitian telah dilakukan dari tanggal 4 sampai 5 Agustus 2023.
Hasil: Analisis data univariat, menunjukkan rata-rata perkembangan motorik halus sebelum dilakukan permainan puzzle diperoleh nilai mean sebesar 1.6667 dan sesudah 2.7222. Hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji Wilcoxon didapatkan nilai p value 0,001
Kesimpulan: Berdasarkan hasil uji statistik Wilcoxon, maka dapat di simpulkan bahwa terdapat pengaruh perkembangan motorik halus anak sesudah dilakukan permainan puzzle dengan nilai P-Value 0,001 < α 0,05
Saran: Diharapkan kepada orangtua dan guru agar dapat melakukan simulasi permainan puzzle ini setiap harinya dalam melatih perkembangan motorik halus anak sebagai sarana untuk meningkatkan perkembangan anak