Robekan perinium adalah robekan alat genitalia wanita yang terjadi pada proses persalinan pervaginam, baik robek spontan maupun disengaja. Ada empat tingkatan robekan perineum. Robekan perineum yang luas dapat mengakibatkan perdarahan yang banyak, dan apa bila tidak ditangani dengan baik dapat meningkatkan angka kesakitan dan angka kematian ibu. Menurut Syamsiyah (2018) pada wanita yang melahirkan fisiologis pervaginam 85% mengalami ruptur perineum yang disebabkan oleh banyak faktor termasuk dari ibu, bayi dan penolong persalinan. Tujuan penelitian: untuk mengetahui Faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian ruptur perineum pada ibu bersalin pervagina di PMB J Tahun 2022. Metodologi: penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Data yang dipergunakan merupakan data sekunder yang diambil dari catatan catatan medik ibu yang melahirkan di PMB J pada bulan Januari sampai Desember 2022 sebanyak 183 responden. Teknik sampling yang di gunakan adalah total sampling dengan instrument penelitian menggunakan lembar bantu. uji statistik yang digunakan adalah Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95% dan diolah dengan kompperineumsasi. Hasil penelitian: menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara umur ibu dengan kejadian robekan perineum dengan nilai p=0,825, ada hubungan antara Paritas ibu dengan kejadian robekan perineum dengan nilai p = 0,010, ada hubungan antara berat bayi dengan kejadian robekan perienum dengan nilai p= 0,016. Kesimpulan: berat bayi lahir dan paritas merupakan salah satu faktor resiko terjadinya ruptur perineum