Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah Di Eks Karesidenan Madiun

Abstract

Abstract
 Tourism is one of the sector that can increase regional income in the service industry. The purpose of this study was to determine the effect of the number of hotels, tourist attractions, and tourist visits on local revenue in the Madiun Residency. This study uses panel data with time series data for the 2015-2019 period and with cross-sectional data for six districts/cities obtained from the BPS website for each district. The type of survey is a quantitative survey using panel data regression analysis processed with the Eviews 10 tool. The results show that simultaneously it is found the number of hotels, the number of tourist destinations, and the number of tourist visits have a significant effect on the local economy with a value of sig 0.0000078 <0.05. Partially, the results show that the number of hotels has a significant effect on local revenue with a value of 0.0056 <0.05 and the number of tourist visits has no significant effect on income native to the area with value 0.2741 > 0.05.

Jumlah Wisatawan, Jumlah Hotel, dan Jumlah Objek Wisata terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Tuban

“…Pembangunan daerah adalah salah satu bagian terstruktur dari pembangunan nasional yang dilakukan berdasarkan landasan otonomi daerah serta peraturan sumber daya yang dapat memberikan kesempatan dalam peningkatan demokrasi dan kinerja daerah yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat [1]. Pengembangan potensi daerah tidak terlepas dari otonomi daerah [2]. Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 menyatakan bahwa otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban untuk mengurus dan mengatur urusan pemerintah dalam keperluan masayarakat yang dengan kesesuaian undang-undang.…”

Pendekatan Indeks Daya Saing Dan Pengaruh Sektor Pariwisata Dalam Meningkatkan Ekonomi Daerah Kota Batu

“…Pertumbuhan ekonomi daerah dalam wujud peningkatan pendapatan asli daerah untuk menentukan arah prioritas kebijakan. Oleh karenanya, beberapa penelitian terdahulu dalam pengaruh hubungannya pada sektor pariwisata dengan pendapatan asli daerah, antara lain: (Suastika & Yasa, 2017), (Bujung et al, 2019), (Wijaya & Yuliarmi, 2019), (Alcharir et al, 2020), (Efrintya et al, 2021), dan (Riduan et al, 2021). Keterbaruan penelitian ini, dari metode yang dilakukan dengan mengadopsi perhitungan indeks daya saing dalam laporan World Economic Forum yang berjudul Travel & Tourism Competitiveness Index (TTCI) pada tahun 2019 di mana pilar indeks yang dijadikan acuan masih belum banyak ditemukan dalam penelitian, selain itu keterbaruan data yang mengambil data time series di Kota Batu dari tahun 2011 sampai 2020 sehingga ada keberlanjutan di dalamnya.…”

“…Seperti yang dijelaskan dalam tabel 5, dari tahun 2011-2020 bahwasanya jumlah wisatawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan asli daerah. Hal ini didukung oleh pendapat (Efrintya et al, 2021) bahwasanya jumlah wisatawan berkontribusi dalam peningkatan pendapatan asli daerah. Dalam data (Badan Pusat Statistik Kota Batu, 2021) menjelaskan dari tahun 2011 hingga 2019, jumlah wisatawan di Kota Batu menunjukkan peningkatan yang signifikan meskipun pada tahun 2020 kunjungan wisatawan menjadi menurun.…”

Analisis Indeks Daya Saing dan Pengaruh Sektor Pariwisata dalam Meningkatkan Ekonomi Daerah Kota Batu

“…Seperti yang dijelaskan dalam tabel 6., dari tahun 2011-2020 bahwasanya jumlah wisatawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan asli daerah. Hal ini didukung oleh pendapat (Efrintya et al, 2021) (Anggarini, 2021). Wisatawan mengeluarkan sejumlah uang untuk memenuhi permintaan terhadap produk dan jasa di lokasi wisata dan hal ini menghasilkan pendapatan bagi masyarakat lokal (Putra et al, 2017).…”

“…Pertumbuhan ekonomi daerah dalam wujud peningkatan pendapatan asli daerah untuk menentukan arah prioritas kebijakan. Oleh karenanya, beberapa penelitian terdahulu dalam pengaruh hubungannya pada sektor pariwisata dengan pendapatan asli daerah, antara lain: (Suastika & Yasa, 2017), (Bujung et al, 2019), (Wijaya & Yuliarmi, 2019), (Alcharir et al, 2020), (Efrintya et al, 2021), dan (Riduan et al, 2021). Keterbaruan penelitian ini, dari metode yang dilakukan dengan mengadopsi perhitungan indeks daya saing dalam laporan World Economic Forum yang berjudul Travel & Tourism Competitiveness Index (TTCI) pada tahun 2019 di mana pilar indeks yang dijadikan acuan masih belum banyak ditemukan dalam penelitian, selain itu keterbaruan data yang mengambil data time series di Kota Batu dari tahun 2011 sampai 2020 sehingga ada keberlanjutan di dalamnya.…”