2016
DOI: 10.35790/ebm.4.2.2016.14014
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh senam bugar lansia terhadap kebugaran jantung paru di Panti Werdha Bethania Lembean

Abstract: A person’s physical well-being is one of the indicators of quality of life. Elderly who have good life quality are expected to have good physical well-being. Physical changes occur during aging process. After 30 years old the cardiorespiratory fitness begins to decrease. One measurement that is most used to determine the level of cardiorespiratory fitness is the maximum oxygen consumption (VO2max). This study was aimed to determine the effect of elderly fitness exercise to cardiorespiratory fitness among elder… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
1
0
7

Year Published

2018
2018
2022
2022

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(8 citation statements)
references
References 4 publications
0
1
0
7
Order By: Relevance
“…Uji efektifitas produk menggunakan metode eksperimen one group pretest postest selama selama 5 minggu dengan 15 kali pertemuan. Pemilihan waktu 5 minggu mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Lengkong, Marunduh, & Wungow (2016) yaitu, lansia yang melakukan senam bugar lansia yang diterapkan selama 5 minggu terdapat peningkatan yang signifikan pada kebugaran jasmani lansia. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian kesehatan UNIKA Atma Jaya, lansia yang melakukan senam vitalitas otak sebanyak 2 kali/seminggu selama setahun menunjukkan fungsi kognitif dan keseimbangan yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok lansia yang tidak melakukan senam (Turana, 2013, p.19).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Uji efektifitas produk menggunakan metode eksperimen one group pretest postest selama selama 5 minggu dengan 15 kali pertemuan. Pemilihan waktu 5 minggu mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Lengkong, Marunduh, & Wungow (2016) yaitu, lansia yang melakukan senam bugar lansia yang diterapkan selama 5 minggu terdapat peningkatan yang signifikan pada kebugaran jasmani lansia. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian kesehatan UNIKA Atma Jaya, lansia yang melakukan senam vitalitas otak sebanyak 2 kali/seminggu selama setahun menunjukkan fungsi kognitif dan keseimbangan yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok lansia yang tidak melakukan senam (Turana, 2013, p.19).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Penelitian yang dilakukan oleh Lengkong, Marunduh, & Wungow (2016) tentang efek senam kebugaran lansia terhadap kebugaran jantung paru lansia, dijelaskan bahwa jarak tempuh lansia sebelum diberikan program senam (pretest) memiliki rata-rata jarak tempuh 91,93 meter, sedangkan setelah dilakukan program senam (posttest) sampel memiliki rata-rata jarak tempuh sejauh 93,33 meter. Hasil dari penelitian Lengkong, Marunduh, & Wungow (2016) adalah dengan senam bugar lansia yang diterapkan selama 5 minggu pada lansia terdapat peningkatan yang signifikan pada kebugaran jasmani lansia. Sedangkan pada penelitian lainnya, Martini (2016) menyatakan senam otak dapat meningkatkan daya ingat (fungsi kognitif) pada lansia.…”
Section: O1 X O2unclassified
“…Salah satu penyebab terjadinya hal ini kemungkinan disebabkan kurangnya porsi latihan untuk daya tahan. Mengingat berdasarkan penelitian yang relevan dijelaskan bahwa dengan berbagai temuan penelitian yang telah dilakukan diantaranya latihan dengan lari dan plyometrik (Gómez-Molina, Ogueta-Alday, Camara, Stickley, & García-lópez, 2018;Putra & Wandik, 2017), game sprint 50 meter (Arifin, 2019), dengan interval (Septian & Jatmiko, 2018), latihan beban sirkuit (Bahtra, Fahrozi, & Putra, 2020;Romadhoni, Herawati, & Pristianto, 2018), senam jantung sehat (Lengkong, Marunduh, & Wungow, 2016); lari 12 menit sampai 18 kali dengan frekuensi 3 kali per minggu (Majohan, 2016), dan latihan olahraga memanjat (Aras & Akalan, 2016). Selanjutnya sesame olahraga beladiri ditemukan bahwa dengan latihan jurus dalam beladiri (Dahlan & Patawari, 2019) juga dapat meningkatkan VO2max, demikian juga dengan latihan senam aerobik (Lestari, Liana, & Setiono, 2019).…”
Section: Metodeunclassified
“…There is an effect of VO2max on the elderly by practicing the Rose Pencaksilat Jurus (Dahlan & Patawari, 2019). By doing a healthy heart exercise for the elderly, it turns out that it can increase the heart's ability from 6.73 ml / kg / minute to 6.78 ml / kg / minute (Lengkong et al, 2016). There is a relationship between VO2max and the rate of decreased pulse rate (Hutama & Yuliastrid, 2016).…”
Section: Low Intensity Exercise To Increase Vo2maxmentioning
confidence: 99%