2019
DOI: 10.24843/jbeta.2020.v08.i02.p08
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Suhu dan Waktu Pengeringan terhadap Karakteristik Kimia serta Sensori Teh Daun Bambu Tabah (Gigantochloa nigrociliata BUSE-KURZ.)

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu pengeringan terhadap karakteristik kimia dan sensorik teh daun bambu Tabah. Penelitian ini dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor, yaitu faktor suhu pengeringan (50o C dan 60o C) dan faktor waktu pengeringan (1 jam, 2 jam, dan 3 jam). Perlakuan diulang tiga kali untuk mendapatkan 18 unit percobaan. Parameter yang diamati adalah kadar air, pH, total asam, total fenol, dan organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan ba… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
1
0
6

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(7 citation statements)
references
References 2 publications
0
1
0
6
Order By: Relevance
“…Performa warna liang teh yang menghasilkan warna coklat keunguan diduga menggunakan formulasi dari daun nanas kerang dan daun muje sehingga warnanya coklat keunguan [3], warna ungu pada nanas kerang disebabkan adanya senyawa organik yaitu antosianin, senyawa ini berupa pigmen yang larut dalam air yang secara alami terdapat pada berbagai jenis tumbuhan [23], hal ini didukung penelitian minuman herbal daun bambu tabah yang dimana warna dipengaruhi oleh refleksi pigmen warna pada daun seperti klorofil dan karoten serta senyawa fenol. Selama proses pengeringan berlangsung, warna hijau dari daun (klorofil) dan karoten teroksidasi sehingga saat diseduh warna seduhan minuman herbal menjadi coklat [24], suhu pengeringan mempengaruhi kenampakan warna pada seduhan teh yang mana semakin tinggi suhu pengeringan, warna seduhan teh yang dihasilkan akan semakin gelap [25]. Aroma LTP harum yang dihasilkan diduga berasal dari bau khas daun nanas kerang dan daun pandan.…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Karakteristik Sifat Fisik Formulasi Ltp...unclassified
“…Performa warna liang teh yang menghasilkan warna coklat keunguan diduga menggunakan formulasi dari daun nanas kerang dan daun muje sehingga warnanya coklat keunguan [3], warna ungu pada nanas kerang disebabkan adanya senyawa organik yaitu antosianin, senyawa ini berupa pigmen yang larut dalam air yang secara alami terdapat pada berbagai jenis tumbuhan [23], hal ini didukung penelitian minuman herbal daun bambu tabah yang dimana warna dipengaruhi oleh refleksi pigmen warna pada daun seperti klorofil dan karoten serta senyawa fenol. Selama proses pengeringan berlangsung, warna hijau dari daun (klorofil) dan karoten teroksidasi sehingga saat diseduh warna seduhan minuman herbal menjadi coklat [24], suhu pengeringan mempengaruhi kenampakan warna pada seduhan teh yang mana semakin tinggi suhu pengeringan, warna seduhan teh yang dihasilkan akan semakin gelap [25]. Aroma LTP harum yang dihasilkan diduga berasal dari bau khas daun nanas kerang dan daun pandan.…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Karakteristik Sifat Fisik Formulasi Ltp...unclassified
“…Peningkatan aroma kopi dapat Nilai Uji Hedonik Konsentrasi Nanas (%) Gambar 2. Rata-rata hasil uji hedonik seduhan kopi parameter aroma disebabkan oleh reaksi maillard dari proses penyangraian kopi (Purnamayanti, Ida, and Gede 2017). Kopi dengan campuran bubur buah nanas menghasilkan aroma asam seperti buah nanas karena aroma suatu produk merupakan aroma khas dari bahan utama maupun bahan pelengkapnya (Syakbadini, Nazaruddin, and Handayani 2018).…”
Section: Uji Hedonik Aroma Seduhan Kopiunclassified
“…Rata-rata hasil uji hedonik parameter sweetness (Dalimunthe et al 2021). Peningkatan rasa manis pada kopi disebabkan proses penyangraian yaitu karbohidrat terdegradasi menjadi gula sederhana dan senyawa sukrosa (Purnamayanti et al 2017). Sweetness pada kopi dapat diakibatkan juga oleh gula non reduksi dan gula total yang ada pada kopi (Yusianto and Nugroho 2014).…”
Section: Uji Hedonik Sweetness Seduhan Kopiunclassified
“…Tanjung et al, (2016) menyatakan bahwa terjadinya penurunan kadar air pada teh disebabkan karena adanya penguapan air ketika proses pengeringan dengan menggunakan oven, sehingga kadar air yang terkandung di dalam teh akan berkurang. Wirawan et al, (2019) terjadinya proses penguapan kadar air dari bahan ke udara berlangsung selama proses pengeringan sehingga hal tersebut menyebabkan terjadinya penurunan kadar air pada teh.…”
Section: Pendahuluanunclassified