Berkembangnya teknologi manufaktur dan kebutuhan akan bahan yang memiliki sifat mudah dibentuk, memiliki kekerasan yang baik, dan kekuatan yang dapat menahan timbulnya deformasi, maka baja merupakan material yang diminati untuk kebutuhan komponen permesinan, alat perkakas, serta kebutuhan lainnya yang berhubungan dengan teknologi manufaktur. Salah satu jenis baja yang sering digunakan untuk membuat dies, punching, dan sebagai cutting yaitu baja SKS 3, mengingat kegunaannya yang secara langsung kontak metal to metal maka tingkat keausan dan timbulnya deformasi semakin tinggi, maka dari itu upaya untuk memperbaiki sifat mekanik serta meminimalisir tingkat keuasan harus dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi temperatur serta media pendingin pada proses hardening terhadap kekerasan baja SKS 3. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang mana baja SKS 3 dipotong menjadi penampang melingkar dimana potongan tersebut akan dijadikan sebagai spesimen uji. Selanjutnya spesimen dipanaskan dengan variasi temperatur 750°C ,850°C, 950°C. Setelah dilakukan pemanasan, spesimen didinginkan cepat menggunakan media pendingin air, air garam, dan oli SAE 20W-50 setelah pendinginan selesai spesimen dilakukan pengujian pada mesin uji kekerasan. Hasil dari pengujian kekerasan, kekerasan tertinggi pada media pendingin air garam yaitu sebesar 65,4 HRC. Kekerasan terendah adalah pada temperatur 9500C pada media pendingin olie. Pada semua temperatur, kekerasan tertinggi adalah pada media pendingin air garam. Kekerasan tertiinggi adalah pada media air garam dengan temperatur 8500C, yaitu sebesar 65,4 HRC dan kekerasan terendah pada media olie dengan temperatur 9500C yaitu sebesar 55, 3 HRC.