2019
DOI: 10.33846/ghs5310
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Terapi Kompres Hangat terhadap Dismenore pada Remaja Putri di Kepulauan Kelang Tahun 2020

Abstract: Menstruasi dapat menimbulkan gangguan yang cukup berarti bagi perempuan. Gangguan menstruasi yang sering terjadi pada kebanyakan perempuan adalah dismenore. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh terapi kompres hangat terhadap dismenore pada remaja putri di wilayah kerja puskesmas Masohi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi eksperimen (eksperimen semu), dengan pendekatan pre-test and post-test design with control group. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan remaja putri yang mengalami dism… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(4 citation statements)
references
References 2 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Sebelum dilakukan kompres hangat, intensitas nyeri kelompok eksperimen untuk dismenore adalah 6,00, dan setelah dilakukan kompres panas, intensitas nyeri kelompok kontrol adalah 6,00 dan intensitas nyeri kelompok eksperimen adalah 3,65. Analisis tersebut menghasilkan hasil dengan p-value 0,000 (0,05) yang menunjukkan adanya perbedaan dismenore sebelum dan sesudah kompres hangat [5].…”
Section: Methodsunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Sebelum dilakukan kompres hangat, intensitas nyeri kelompok eksperimen untuk dismenore adalah 6,00, dan setelah dilakukan kompres panas, intensitas nyeri kelompok kontrol adalah 6,00 dan intensitas nyeri kelompok eksperimen adalah 3,65. Analisis tersebut menghasilkan hasil dengan p-value 0,000 (0,05) yang menunjukkan adanya perbedaan dismenore sebelum dan sesudah kompres hangat [5].…”
Section: Methodsunclassified
“…Faktor hormonal dan psikologis selain usia dan siklus menstruasi merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap terjadinya nyeri, menurut N. M. Widyanthi (2021) ang menyatakan dismenore primer disebabkan tanpa adanya masalah ginekologi yang terjadi setelah menarche sampai usia 25 tahun (berdasarkan hasil penelitian, usia nyeri haid paling banyak dialami remaja pada usia 17 tahun). Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh [5] menunjukkan adanya perbedaan dismenore antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum dan sesudah mendapat terapi kompres hangat. Hal ini disebabkan fakta bahwa kompres hangat menyebabkan pembuluh darah menjadi vasodilatasi, atau melebar.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Masa remaja merupakan masa peralihan dari pubertas ke dewasa atau proses tumbuh kearah kematangan mental, emosional, sosial dan fisik. Pada masa remaja terjadi perubahan fisik yang pesat disertai dengan perubahan organ reproduksi (Rattu, Mayasari, Dusra, & Pelupessy, 2021). Melihat dampak dari nyeri haid tersebut dapat dikatakan bahwa nyeri haid merupakan salah satu problema dalam kehidupan remaja.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sedangkan kejadian dismenorea di Indonesia sendiri sebesar 107.673 wanita (64.25%), yang terdiri dari 59.671 (54.89%) wanita yang mengalami dismenorea primer dan 9.496 jiwa (9.36%) mengalami dismenorea sekunder. 6 Penerbit : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat UMI Data Survei Kesehatan Reproduksi Remaja (SKRR) Provinsi Maluku kejadian dismenorea pada remaja sebanyak 3.653 jiwa, dengan dismenorea primer sebanyak 3.297 (90.25%) dan yang lainnya mengalami dismenorea sekunder sebanyak 365 jiwa (9.75%). 7 Untuk menangani dismenorea dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara farmakologi dan non-farmakologi.…”
Section: Pendahuluanunclassified