2020
DOI: 10.35971/jjhsr.v2i1.4349
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Terapi Reminiscence Terhadap Tingkat Stres Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha

Abstract: ABSTRAK Tingkat stres pada lansia berarti pula tinggi rendahnya tekanan yang dirasakan atau dialami lansia. Salah satu pengelolaan stres pada lansia yakni dengan melakukan terapi reminiscence, yang dapat meningkatkan status kesehatan mental dengan mengingat kembali pengalaman yang menyenangkan dimasa lalu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi reminiscence terhadap tingkat stres pada lansia.Penelitian ini menggunakan desain Pre experimental dengan rancangan One grup pretest and… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
1
0

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
Order By: Relevance
“…Pada penelitian ini lansia dominan memiliki tingkat stres sedang, hal tersebut sependapat dengan penelitian sebelumnya bahwa lebih dari separuh yaitu 51 responden (85%) lansia mengalami stres sedang kemudian sisanya 9 responden (15%) lansia mengalami stres berat (Mardiana, 2014). Tingkat stres yang dialami pada lansia diakibatkan karena tinggi rendahnya tekanan dari stressor yang berupa perubahanperubahan baik fisik, mental, psikologis maupun kehidupan sosial yang dijalani lansia (Ilham et al, 2020).…”
Section: Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Pada penelitian ini lansia dominan memiliki tingkat stres sedang, hal tersebut sependapat dengan penelitian sebelumnya bahwa lebih dari separuh yaitu 51 responden (85%) lansia mengalami stres sedang kemudian sisanya 9 responden (15%) lansia mengalami stres berat (Mardiana, 2014). Tingkat stres yang dialami pada lansia diakibatkan karena tinggi rendahnya tekanan dari stressor yang berupa perubahanperubahan baik fisik, mental, psikologis maupun kehidupan sosial yang dijalani lansia (Ilham et al, 2020).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Peneliti berpendapat bahwa stres berat yang dialami lansia tersebut dipengaruhi oleh salah satu karakteriktik mereka yaitu status perkawinan, karena dilihat dari data kedua responden tersebut sudah tidak memiliki pasangan hidup atau berstatus duda dan janda. Hal ini sependapat dengan penelitian sebelumnya bahwa individu yang masih mempunyai pasangan akan cenderung memiliki tingkat stres yag lebih rendah karena dukungan dari pasangan sangat diperlukan lansia agar dapat hidup dengan tenang, mempunyai kepuasan dalam hidup, menambah motivasi untuk sembuh, dapat menemukan makna kehidupan dan lebih mudah untuk menerima dirinya sebagai seorang lansia (Ilham et al, 2020).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Therefore, it is necessary to do early identification related to factors that can cause stress in elderly people. Stress is a condition of feeling depressed, anxious, and the mind becomes tense so that it can interfere activities both at home and social environment that if left unchecked, will lead to depression and even to life-threatening behavior [11], [12]. This needs to be identified regarding things that can cause someone to experience stress and the need to provide support so that individuals do not feel alone.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia WHO, Terdapat 26,4% atau sekitar 972 juta orang diseluruh dunia mengidap hipertensi, kemungkinan tahun 2025 angka ini akan meningkat menjadi 29,2%. Dari 972 juta pengidap hipertensi, ada 333 juta berada di negara berkembang, termasuk indonesia Jumlah penderita hipertensi terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang membesar, prevalensi dunia mencapai 29,2% pada laki-laki dan 24% pada perempuan (Andri et al, 2021;Harsismanto et al, 2020;Ilham et al, 2020). Hipertensi juga merupakan penyakit silent killer (pembunuh diam-diam) karena dapat menyebabkan kematian mendadak yang diakibatkan oleh semakin tingginya tekanan darah sehingga resiko untuk menderita kompilikasi pun semakin besar (Ratnawati, 2019).…”
unclassified