Pengaruh Tingkat Self-Efficacy Terhadap Hasil Belajar Pada Materi Fluida Statis

Abstract

This study aims to determine the effect of students' self-efficacy levels with learning outcomes on static fluid material. This type of research is used the Ex Post Facto method. The sample of this study was 60 students of class XI IPA SMA Negeri 1 Pemangkat. The data collection technique used was a static fluid material test instrument with 10 multiple choice questions and 4 essay questions, and a non-test instrument in the form of a self-efficacy questionnaire with 25 statements. The results of data analysis obtained: (1) students' self-efficacy is in the medium category,(2) student learning outcomes are in the medium category, (3) self-efficacy can be used as a predictor in learning outcomes with a significance value of 0,046 < 0,05, (4) the large contribution of self-efficacy to student learning outcomes on static fluid material class XI IPA SMA Negeri 1 Pemangkat is 6.7%, and 93.3% is influenced by other factors not examined in this study.

Pengembangan Instrumen Penilaian Berbasis Kontekstual Berbantuan Quiz Kahoot untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

“…Hasil perhitungan menunjukkan bahwa 𝑟 11 > 𝑟 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , sehingga instrument penilaian berbasis kontekstual berbantuan game quiz kahoot dapat dikatakan reliabel dengan kriteria intepretasi "Tinggi". Reliabel tidaknya butir soal ada hubungan dengan kevalidan butir soal (Ulfah et al, 2020). Artinya tinggi rendahnya kevalidan dari butir soal akan berpengaruh terhadap tinggi rendahnya reliabilitas butir soal.…”

“…Sedangkan pada uji coba luas terdapat 8 butir soal yang baik yaitu pada soal kategori sedang. Butir soal yang baik adalah butir soal yang tidak terlalu mudah dan juga tidak terlalu sukar atau butir soal pada kategori sedang (Ulfah et al, 2020). Menurut (Nurhalimah et al, 2022) Butir soal yang terlalu mudah akan menyebabkan semua peserta didik menjawab dengan benar sehingga peserta didik kurang terangsang untuk menjawab soal, sedangkan butir soal yang sukar akan menyebabkan peserta didik putus asa karena tidak dapat menjawab soal yang berada diluar jangkauannya.…”

“…Pada uji coba luas tidak ada daya beda yang jelek atau jelek sekali. Berdasarkan penelitian yang dilakukan (Ulfah et al, 2020) analisis daya pembeda butir soal yang baik adalah butir soal yang mampu membedakan kemampuan peserta didik pada kategori sangat baik, baik, dan sedang. Hal ini sesuai dengan hasil analisis daya pembeda pada instrument penilaian berbasis kontekstual berbantuan game quiz kahoot pokok bahasan momentum dan impuls untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa yaitu berada pada kategori sangat baik, baik, dan cukup.…”

“…Hal ini sesuai dengan hasil analisis daya pembeda pada instrument penilaian berbasis kontekstual berbantuan game quiz kahoot pokok bahasan momentum dan impuls untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa yaitu berada pada kategori sangat baik, baik, dan cukup. (Ulfah et al, 2020) juga mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi daya pembeda pada butir soal adalah tingkat kesukaran butir soal. Butir soal yang memiliki tingkat daya pembeda jelek atau jelek sekali diduga merupakan butir soal dengan tingkat kesukaran terlalu sukar dan terlalu mudah.…”

Enhancing Student Vocabulary through the Use of the PowToon Application

“…Furthermore, previous studies have indicated that PowToon, when utilized as a learning medium, positively influences academic outcomes (Suhendra et al, 2016;Wulandari et al, (2020) also found that the PowToon platform significantly affects the end results of the educational process, proving beneficial and appropriate for student use. Yuliantini (2021) demonstrated that PowToon can bolster students' English competencies, including listening, speaking, reading, and writing skills.…”