Dewasa ini semakin berkembangnya teknologi, tidak menutup kemungkinan juga berkembangnya masalah-masalah baru khusus nya di bidang lingkungan hidup skala global. Beberapanya adalah pemanasan global, kebisingan atau polusi suara kemudian ada masaalah penyerapaan air. Pemanasan global adalah permasalahan yang kian dialami dan dirasakan oleh seluruh masyarkat di dunia dengan ditandai oleh kondisi peningkatan suhu yang semakin panas, kondisi cuaca yang tak menentu juga merupakan tanda-tanda terjadi pemanasan global. Berkaca dari beberapa permasalahan diatas, maka perlunya sebuah solusi untuk mengatasinya. Pembuatan komposit berbahan alami adalah solusi yang bijak. Komposit adalah suatu material yang dihasilkan dari dua bahan berbeda atau lebih yang memiliki sifat berbeda pula sehingga menghasilkan material baru yang lebih baik. Salah satu bahan alami yang bisa digunakan adalah batang jagung. Komposisi partikel tongkol jagung yang digunakan adalah 35, 18 dan 12 mesh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi A (35 mesh) memiliki konduktivitas termal rata-rata 0,1976 W/mK, fraksi B (18 mesh) 0,1911 W/mK, dan fraksi C (12 mesh) 1893 W/mK. Pada pengujian serapan bunyi, koefisien serapan bunyi tertinggi terdapat pada fraksi A (35 mesh) yaitu 0,352 pada frekuensi 1400 Hz, sedangkan koefisien serap bunyi terendah terdapat pada fraksi C (12 mesh) yaitu 0,100. frekuensi 800 Hz. Pada uji serap air, fraksi A (35 mesh) memiliki rata-rata 8,56%, fraksi B (18 mesh) 10,67% dan fraksi C (12 mesh) rata-rata 10,97%.