Road construction in Indonesia mostly uses concrete asphalt. This study aims to determine the optimum level of asphalt produced in a concrete asphalt mixture with tofu pulp filler, in terms of the stability of Marshall, flow, VIM, VMA, VFB, and MQ. Asphalt concrete mixture in this study uses AC 60/70 asphalt. This study uses 5 samples, each using a different asphalt content, namely: 5%, 5.5%, 6%, 6.5%, 7%, with one sample consisting of 3 variants. The material used is a coarse coral aggregate held by sieve No. 8 (2,36mm). Fine aggregate with Brantas river sand passes filter no.8 (2.36mm), and fillers use tahas pulp bypassing filter no. 200 (0.075mm). The results of this study on Marshall characteristics obtained asphalt content of 5% and 6% with the average value of stability 712 and 881, Flow 3.3 mm and 2.4 mm, VIM 4.65% and 4.24% VMA 19.29% and 17.87%, VFB values of 75.41% and 76.15%, and MQ 271 kg / mm and 433kg / mm.Pembuatan konstruksi jalan di Indonesia banyak menggunakan aspal beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar aspal optimum yang dihasilkan pada campuran aspal beton dengan filler ampas tahu, ditinjau dari stabilitas Marshall, flow, VIM, VMA, VFB, dan MQ. Campuran aspal beton dalam penelitian ini menggunakan aspal minyak AC 60/70. Penelitian ini menggunakan 5 sampel, masing-masing menggunakan kadar aspal yang berbeda yaitu: 5%, 5,5%, 6%, 6,5%, 7%, dengan satu sampel terdiri dari 3 varian. Tahapan penelitian yaitu agregat kasar batu koral tertahan saringan no. 8 (2,36mm), agregat halus dengan pasir sungai brantas lolos saringan no.8 (2,36mm), dan filler menggunakan ampas tahus dengan lolos saringan no. 200 (0,075mm). Hasil dari penelitian ini pada karakteristik Marshall didapat kadar aspal otimum 5% dan 6% dengan nilai rerata stabilitas 712 dan 881, Flow 3,3 mmdan 2,4 mm, VIM 4,65% dan 4,24% VMA 19,29% dan 17,87%, nilai VFB 75,41% dan 76,15%, dan MQ 271 kg/mm dan 433kg/mm.