Menyusui tidak efektif salah satu faktor yang menyebabkan cakupan ASI menjadi rendah sehingga dapat menjadi ancaman bagi bayi khususnya bagi kelangsungan hidup bayi pada saat pertumbuhan dan perkembangan, kegagalan dalam proses menyusui sering disebabkan karena timbulnya beberapa masalah, baik masalah pada ibu ataupun pada bayinya (Dewi Ekasari & Adimayanti, 2022). Bayi yang tidak dilakukan rawat gabung atau terpisah antara ibu dan bayi karena indikasi medis misalnya pada bayi ikterus neonatorum yang dilakukan tindakan fototerapi, bayi tidak bisa menyusu secara langsung pada saat proses fototerapi, sehingga ibu hanya bisa menyusui dua kali sehari yaitu pada saat pagi dan sore. Hal tersebut menyebabkan menyusui tidak efektif. Di Rumah Sakit penggunaan dot memang menjadi solusi instan yang memfasilitasi pemberian ASI kepada bayi. Tetapi, di satu sisi penggunaan dot kerap menimbulkan masalah. Salah satunya bingung putting. Agar kebingungan puting tidak menjadi permasalahan yang ibu alami pada bayi, perawat di ruangan dapat memilih menggunakan cup feeder sebagai media pemberian ASI. Sejumlah 14 perawat diberi motivasi berupa penyuluhan dan demontrasi. Penyuluhan dilakukan dengan menggunakan media video dan leatflet tentang pengertian, keuntungan dan kelebihan cup feeder, cara pemberian dan evidence base nursing efektifitas cuup feeder agar lebih menyakinnkan perawat tentang efektifitas cup feeder. Dari 14 perawat diketahui rata rata berusia 26-35, dengan masa kerja lebih dari 10 tahun, tingkat Pendidikan tinggi. Tingkat pengetahuan perawat meningkat dari kategori cukup ke baik setelah diberi penyuluhan, dan terjadi peningkatan sikap perawat dari 9 perawat menjadi 11 menyatakan akan selalu menggunakan cup feeder ketika memberikan ASI pada neonatus yang di lakukan perawatan di RS.