2019
DOI: 10.33830/jmst.v20i1.86.2019
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengelolaan Perikanan Pelagis Besar Dengan Pendekatan Ekosistem Di Kabupaten Mamuju Utara Sulawesi Barat

Abstract: Fisheries management in North Mamuju Regency has not been integrated. Socio-economic interests tend to get more attention than ecosystem health of fish resources, as a target of capture. Such management conditions affect the abundance of fish resources. This can be seen by the decline in the number of catches of fishermen in the same catchment area in the last five years. This study aims to determine the conditions of fisheries management in North Mamuju Regency with an Ecosystem Approach to Fisheries Manageme… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
4
1

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(3 citation statements)
references
References 2 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Pendekatan EAFM berpotensi memperbaiki ekosistem dan kesejahteraan manusia di masa mendatang dan berkontribusi pada ekonomi biru untuk mencapai beberapa target SDGs (Islam et al 2022;Dharmawan et al 2022). Penilaian terhadap implementasi pengelolaan perikanan berbasis EAFM yang pernah dilakukan antara lain untuk kawasan konservasi perairan (Akla et al 2021), perikanan demersal (Quetglas et al 2017), perikanan pelagis besar (Wahid et al 2019), perikanan kepiting bakau (Syahdan et al 2021), dan perikanan kerang (Gianelli et al 2015). Penerapan EAFM mendapatkan dukungan organisasi perikanan dan konservasi laut di kawasan segitiga terumbu karang dan Asia Tenggara (Pomeroy et al 2015, Gorospe et al 2016.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pendekatan EAFM berpotensi memperbaiki ekosistem dan kesejahteraan manusia di masa mendatang dan berkontribusi pada ekonomi biru untuk mencapai beberapa target SDGs (Islam et al 2022;Dharmawan et al 2022). Penilaian terhadap implementasi pengelolaan perikanan berbasis EAFM yang pernah dilakukan antara lain untuk kawasan konservasi perairan (Akla et al 2021), perikanan demersal (Quetglas et al 2017), perikanan pelagis besar (Wahid et al 2019), perikanan kepiting bakau (Syahdan et al 2021), dan perikanan kerang (Gianelli et al 2015). Penerapan EAFM mendapatkan dukungan organisasi perikanan dan konservasi laut di kawasan segitiga terumbu karang dan Asia Tenggara (Pomeroy et al 2015, Gorospe et al 2016.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Ini 61% di bawah nilai nasional dan Sulawesi Barat masih di bawah nilai nasional, Menurut kantor Polewali mandar yang berpenduduk 13.066 jiwa, terdapat 3.284 anak sulung Anak sulung dari 684 orang yang memiliki jamban dan yang belum mempunyai jamban memakai sungai untuk mandi, mencuci, juga mandi (MCK). Salahsatunya didesa Bengyang memiliki 704 MCK di Rumah Masyarakat (Wahid et al, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…EAFM implementation requires indicators that can be used as a monitoring and evaluation tool regarding the extent to which fisheries management has applied the principles of ecosystem-based management . The fisheries management approach in EAFM is to evaluate the ongoing fisheries management structure using indicator sets that are incorporated into the six EAFM domains (fish resources, habitat, fishing techniques, social, economic, and institutional) [4].…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%