2021
DOI: 10.31004/basicedu.v5i2.808
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengembangan Bahan Ajar Tematik Berbasis Model PJBL di Sekolah Dasar

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Model Project Based Learning (PjBL) yang valid, praktis dan efektif. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SDN 19 Baringin Kota Padang Tahun Pelajaran 2020/2021. Penelitian ini menggunakan model 4-D yang terdiri dari 4 tahap, yaitu: define, design, develop dan disseminate. Instrumen pengumpulan datanya yaitu: instrument validasi berupa lembar validasi bahan aj… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
4
0
9

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
8

Relationship

2
6

Authors

Journals

citations
Cited by 11 publications
(13 citation statements)
references
References 13 publications
0
4
0
9
Order By: Relevance
“…Hasil validasi ahli bahasa pada aspek lugas, kesesuaian dengan tingkat perkembangan siswa, komunikatif, kesesuaian dengan kaidah bahasa memperoleh nilai rata-rata 61,25% dengan kriteria valid. Disamping itu, peneliti lain oleh (Ismail et al, 2021) kelayakan bahan ajar diperoleh dari hasil validasi kelayakan isi yang dinilai dari aspek kesesuaian materi pembelajaran dengan kurikulum 2013, penerapan model PjBL, kesesuaian materi dengan KI, KD dan Indikator pembelajaran dengan memperoleh nilai rata-rata sebesar 4,6 dengan kriteria sangat valid. Diperoleh nilai rata-rata sebesar 4,4 dengan kriteria sangat valid dari hasil validasi kebahasaan berdasarkan aspek yang dinilai yaitu kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia, kalimat yang digunakan komunikatif, penggunaan bahasa sesuai dengan tingkat perkembangan sosial emosional siswa.…”
Section: A Pendahuluanunclassified
“…Hasil validasi ahli bahasa pada aspek lugas, kesesuaian dengan tingkat perkembangan siswa, komunikatif, kesesuaian dengan kaidah bahasa memperoleh nilai rata-rata 61,25% dengan kriteria valid. Disamping itu, peneliti lain oleh (Ismail et al, 2021) kelayakan bahan ajar diperoleh dari hasil validasi kelayakan isi yang dinilai dari aspek kesesuaian materi pembelajaran dengan kurikulum 2013, penerapan model PjBL, kesesuaian materi dengan KI, KD dan Indikator pembelajaran dengan memperoleh nilai rata-rata sebesar 4,6 dengan kriteria sangat valid. Diperoleh nilai rata-rata sebesar 4,4 dengan kriteria sangat valid dari hasil validasi kebahasaan berdasarkan aspek yang dinilai yaitu kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia, kalimat yang digunakan komunikatif, penggunaan bahasa sesuai dengan tingkat perkembangan sosial emosional siswa.…”
Section: A Pendahuluanunclassified
“…Bahan ajar adalah landasan awal yang disusun secara sistematis berdasarkan prinsip-prinsip untuk menentukan keberhasilan siswa (Syukur, Fitria, & F, 2021). Bahan ajar dapat diartikan sebagai komponen penting berupa materi pelajaran yang digunakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran yang bersifat harus mudah dan efektif digunakan (Ahmadi & Sofyan, 2014;Annisa & Fitria, 2021;Bentri, Hidayati, & Rahmi, 2019;Ismail, Rifma, & Fitria, 2021;Nurdyansyah & Mutala'liah, 2015;Syukur et al, 2021).Dapat disimpulkan bahwa bahan ajar adalah bahan atau materi pelajaran yang disusun secara terstruktur sesuai tuntutan kurikulum dengan memperhatikan baik karakteristik siswa maupun lingkungan sosialnya. Dengan begitu menggunakan bahan ajar dapat mengusai semua kompetensi secara utuh dan terpadu (Nikita, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pembelajaran tematik merupakan keterpaduan pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema tertentu dari beberapa mata pelajaran dan memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa (Ismail et al, 2021). Implementasi pembelajaran tematik terpadu menuntut kemampuan guru dalam memodifikasikan materi pembelajaran di kelas karena itu guru harus memahami materi apa yang diajarkan dan bagaimana pengaplikasiannya dalam lingkungan belajar di kelas, serta dapat dioptimalisasi ketika berinteraksi dengan siswa (Majid, 2014).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Pentingnya pengembangan model pembelajaran karena dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut: a) tingkat efektivitas model pembelajaran yang digunakan akan membantu dalam proses pembelajaran sehingga lebih mudah dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan, b) model pembelajaran akan mempermudah peserta didik untuk memperoleh informasi tentang pelaksanaan proses pembelajaran, c) pemilihan model dalam proses belajar mengajar yang tepat dapat menambah semangat belajar pada peserta didik, menghindari kebosanan, serta mempengaruhi minat dan motivasi peserta didik untuk terlibat dalam proses pembelajaran, d) perbedaan kepribadian, karakteristik, dan kebiasaan dan perilaku akan mempengaruhi metode belajar peserta didik, maka pengembangan berbagai model pembelajaran menjadi sangat perlu untuk dilakukan e) penggunaan model pembelajaranpun beragam sesuai dengan kemampuan dosen/guru, dan mereka tidak terpaku hanya pada model tertentu, dan f) Seorang pendidik profesional sudah memenuhi persyaratan untuk melaksanakan tugas dan profesinya dengan semangat motivasi untuk melakukan perubahan dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik (Ismail et al, 2021). Pengembangan model pembelajaran yang dibangun sesuai dengan teori pengetahuan yang dikembangkan oleh para ahli.…”
Section: Introductionunclassified