Pengembangan E-Modul Berbasis Kontekstual Sebagai Pendukung Pembelajaran Jarak Jauh Kelas X Ips

Febriana, Fitriyah Dwi; Sakti, Norida Canda

doi:10.36706/jp.v8i1.14057

Cited by 13 publications

(14 citation statements)

References 3 publications

(4 reference statements)

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Structured and well-planned training activities can have many positive impacts on increasing teachers' ability, competence, and professionalism in preparing an educational and quality learning tool (Julianry et al, 2017;Daud et al, 2020;Aminah et al, 2021)-training with reading references or learning resources, such as modules. Modules are one form of teaching materials that are packaged interactively, inspiring, intact, and systematically, containing a set of learning experiences that are planned and designed to help students or trainees master specific learning objectives (Daryono & Rochmadi, 2020;Febriana & Sakti, 2021;Pratama et al, 2022). In addition, the module is flexible and independent so that students and trainees can study it at different ways and speeds between learners (Mishra et al, 2017;Pratama et al, 2022).…”

Section: Discussionmentioning

confidence: 99%

The Necessity for Google Slide-Based Module Development Training for High School Teachers

Andreas

Mawardi²,

Dwikurnaningsih³

2022

JPP

View full text Add to dashboard Cite

Pedagogic competence and professional competence are essential for teachers as assets to be able to present quality learning, especially in developing lesson plans. Without the two competencies, learning becomes less qualified. This research was conducted to analyze the training process and its materials, including the drawbacks and benefits. This is descriptive qualitative research. The subject of this study consists of LPMP administrators, school principals, and high school teachers. The data collection method uses the techniques of documentation studies and in-depth interviews. The data was analyzed through the triangulation technique. The results of this study indicate that the training carried out for high school teachers to improve abilities and competencies to present quality learning and education through the preparation of lesson plans follows applicable curriculum standards. The drawbacks include a limited opportunity for the participants to attend training or workshops, unavailability of teaching materials or reading references, inappropriate materials presentation in the form of PowerPoint slides, printouts or soft copies, and ineffective methods or strategy implementation. Therefore, such problems can be overcome by developing and procuring adequate training and teaching materials.

show abstract

Section: Discussionmentioning

confidence: 99%

The Necessity for Google Slide-Based Module Development Training for High School Teachers

Andreas

Mawardi²,

Dwikurnaningsih³

2022

JPP

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Beberapa penelitian terdahulu yang meneliti tentang modul berbasis kontekstual diantaranya yaitu Modul kontekstual materi Jurnal Khusus [3], modul kontekstual materi Ekosistem [4], modul kontekstual materi Aritmatika Sosial [5], modul kontekstual pada mata pelajaran Fisika [6], modul kontekstual pada mata pelajaran IPA [7], modul kontekstual materi Himpunan [8], modul kontekstual materi Bangun Ruang Sisi Datar [9], modul kontekstual pada materi Ekonomi [10], modul kontekstual materi Sistem Persamaan Linear [11]. Sedangkan Materi Barisan dan Deret pernah dibahas oleh beberapa peneliti.…”

Section: Pengantarunclassified

Pengembangan modul pembelajaran matematika berbasis kontekstual materi barisan dan deret

2023

View full text Add to dashboard Cite

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas modul yang dihasilkan ditinjau dari aspek kelayakan dan keefektifan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengacu model pengembangan ADDIE yang meliputi lima tahapan pokok yakni analysis (analisis), design (perancangan), development (pengembangan), implementation (implementasi) dan evaluation (evaluasi). Instrumen yang digunakan yaitu: (1) angket penilaian oleh ahli, (2) angket respon guru dan respons siswa, dan (3) tes hasil belajar (posttest). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 1 Nggaha Ori Angu. Kualitas modul dilihat dari aspek kelayakan termasuk dalam klasifikasi sangat baik dengan rata-rata skor penilaian ahli materi sebesar 4,275 dan rata-rata skor penilaian modul oleh ahli media sebesar 4,88 pada rentang skor skala 5. Angket respos guru dengan skor rata-rata yaitu 4,57 dan skor rata-rata angket respon siswa yaitu 4,522 yang termasuk dalam klasifikasi sangant baik. Sedangkan dari aspek keefektifan, modul tersebut dinyatakan efektif berdasarkan hasil posttest yang menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa adalah 87,05% yang termasuk dalam klasifikasi sangat baik.

show abstract

“…Kuantitas media pendukung pembelajaran dalam jaringan menyebabkan peserta didik kesulitas dalam memahami sebuah kajian materi (Febriana & Sakti, 2021). Pemanfaatan media juga mampu memicu motivasi bagi peserta didik yaitu dengan menyisipkan isi berupa pengembangan sikap serta akhlak mulia sebagai wujud generasi yang unggul (Fikriyah, A., Safitri, RI, Afriyanti, F., Widya, O., Murti, C., & Ecology, 2014).…”

Section: }unclassified

Pengembangan E-Modul IPS Berbasis Literasi dan Perubahan Sosial Budaya pada Masa Pandemi Covid-19

Tejokusumo¹,

Shalihati

2022

jdpd

View full text Add to dashboard Cite

Tujuan penelitian untuk menghasilkan e-modul IPS berbasis literasi dan perubahan sosial budaya pada masa pandemi Covid 19. Latar belakang dilakukan pengembangan e-modul adalah kurangnya media pembelajaran yang digunakan secara mandiri oleh peserta didik saat pembelajaran dalam jaringan. Metode pengembangan yang digunakan adalah Research & Development Method dari Borg, W.R & Gall. Metode ini dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan menjadi tujuh tahapan. Subjek penelitian yaitu e-modul yang diuji dari unsur materi, bahasa dan grafika oleh ahli, guru dan peserta didik. Hasil uji coba diperoleh skor 81,7 (baik, perlu revisi sebagian), 91,6 (sangat baik, tidak perlu revisi), dan 91,9 (sangat baik, tidak perlu revisi). Rata-rata skor tersebut 88,4 (sangat baik), yang bermakna layak dijadikan bahan bacaan jika mengacu pada standar Perbukuan. Perbaikan tetap dilakukan berdasarkan masukan pada saat uji coba, sebelum didesiminasikan dan diimplementasikan secara luas. E-modul yang dihasilkan memiliki keterbatasan yang perlu dikembangkan lebih lanjut, khususnya pada tema atau latar belakang yang dikaji dalam mata pelajaran IPS.

show abstract

Pengembangan E-Modul Berbasis Kontekstual Sebagai Pendukung Pembelajaran Jarak Jauh Kelas X Ips

Cited by 13 publications

References 3 publications

The Necessity for Google Slide-Based Module Development Training for High School Teachers

The Necessity for Google Slide-Based Module Development Training for High School Teachers

Pengembangan modul pembelajaran matematika berbasis kontekstual materi barisan dan deret

Pengembangan E-Modul IPS Berbasis Literasi dan Perubahan Sosial Budaya pada Masa Pandemi Covid-19

Contact Info

Product

Resources

About