2021
DOI: 10.23887/jjpgsd.v9i2.35271
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengembangan Media Pembelajaran Scrapbook Dongeng Fabel Terhadap Minat Literasi siswa SD

Abstract: Literasi sangat perlu dikembangkan sejak siswa masih berada pada jenjang pendidikan dasar, apalabi saat ini kemapuan literasi siswa SD sangat lemah yang menuntut guru harus mampu membelajarakan siswa dengan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Scrapbook Dongeng Fabel. Metode penelitian yang digunakan adalah R&D (Research and Development) dengan desain penelitian milik Borg dan Gall yang dimodifikasi oleh Sugiyono. Subjek penelitian ini adalah 11 Orang siswa SD, ahli materi, ahli media … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
8
0
5

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
8

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 12 publications
(13 citation statements)
references
References 23 publications
0
8
0
5
Order By: Relevance
“…Tampilan media yang menarik membangkitkan minat membaca siswa. Siswa yang memiliki minat membaca tinggi akan mempengaruhi kemampuan literasi baca tulisnya (Cahyani et al, 2021;Mutji & Suoth, 2021;Suandewi et al, 2019). Pembelajaran yang baik dilengkapi oleh komponen-komponen pembelajaran salah satunya media pembelajaran, maka dari itu penggunaan media pembelajaran dipandang penting untuk membantu guru dalam mengomunikasikan materi pelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai (Febriani, 2017;Oktariyanti et al, 2021;Trisnanti et al, 2018).…”
Section: Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Tampilan media yang menarik membangkitkan minat membaca siswa. Siswa yang memiliki minat membaca tinggi akan mempengaruhi kemampuan literasi baca tulisnya (Cahyani et al, 2021;Mutji & Suoth, 2021;Suandewi et al, 2019). Pembelajaran yang baik dilengkapi oleh komponen-komponen pembelajaran salah satunya media pembelajaran, maka dari itu penggunaan media pembelajaran dipandang penting untuk membantu guru dalam mengomunikasikan materi pelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai (Febriani, 2017;Oktariyanti et al, 2021;Trisnanti et al, 2018).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Hal tersebut didukung oleh penelitian mengenai pengembangan produk media pembelajaran berbasis E-Bookstory dapat dikatakan sangat efektif digunakan untuk meningkatkan literasi (Gogahu & Prasetyo, 2020). Selain itu, mengenai literasi baca tulis kelas tinggi sekolah dasar memperoleh hasil bahwa literasi baca tulis pada kelas tinggi masih sangat jauh dari yang diharapkan perpustakaan yang harusnya menjadi tempat berliterasi hampir tidak dimiliki oleh sekolahsekolah tersebut dan yang memiliki perpustakaan tidak dikelola dengan baik (Cahyani et al, 2021;Mutji & Suoth, 2021). choice board ini menampikan kegiatan pembelajaran yang akan dilalui siswa.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Menurut Sunjaya (2022) beberapa alasan pentingnya mata pelajaran IPA yaitu, IPA berguna bagi kehidupan atau pekerjaan anak di kemudian hari, bagian kebudayaan bangsa, melatih anak Open Access: https://ejournal.unma.ac.id/index.php/educatio berpikir kritis, dan mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu mempunyai potensi dan dapat membentuk pribadi anak secara keseluruhan (Beding, 2021). Mata pelajaran IPA adalah pelajaran yang tidak cocok untuk dihafal (Cahyani, 2021). Sains lebih dari sekadar pelajaran yang mudah diingat, tetapi lebih baik diajarkan melalui eksperimen yang dilakukan oleh siswa dan guru yang berpartisipasi dalam pendampingan (Cholifah & Fauziah, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Peserta didik kesulitan dalam menafsirkan, mengidentifikasi dan memahami soal matematika serta kesulitan menerapkan konsep matematika kedalam suatu permasalahan. (Dila & Zanthy, 2020) Penyebab rendahnya literasi di Indonesia yaitu fasiltas sekolah yang kurang memadai terutama di daerah pedesaan ataupun sekolah yang terakreditasi C. (Dwi Cahyani et al, 2021) Penyebab literasi numerasi rendah yaitu peserta didik kesulitan dalam mengubah konteks permasalahan sehari-hari menjadi model matematika. Peserta didik mengetahui matematika hanya sebagai hitung mengitung tanpa mengetahui manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, meyelesaikan persoalan matematika dengan metode hafalan tanpa mengetahui proses dan dasarnya.…”
Section: Pendahuluanunclassified