Masalah perilaku remaja di Kabupaten Kendal pada tahun 2019, seperti merokok (52%), menonton gambar porno (95%), dan konsumsi miras serta narkoba (16%), menciptakan kekhawatiran. Penanganannya yang fragmented dan parsial, serta tingginya tingkat pengangguran remaja yang bergerombol dengan teman sebaya, membuat kondisi semakin memprihatinkan. Meskipun Puskesmas telah ditetapkan sebagai tempat Klinik Reproduksi Remaja, rendahnya akses disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pola pelayanan yang tidak ramah terhadap remaja. Pentingnya memberikan informasi, layanan, dan pendidikan kesehatan reproduksi remaja menjadi penekanan utama. Akses terhadap informasi yang benar dan jujur perlu diperluas, dan peran kader sebaya dari kalangan remaja dianggap kunci dalam memberikan edukasi, deteksi masalah kesehatan, dan konsultasi. Solusi ini dianggap efektif karena meningkatkan pengetahuan remaja dan efisien karena lebih dapat diterima, murah, dan mudah dijangkau. Revitalisasi POS Kesehatan Remaja dengan dukungan tokoh masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kesehatan reproduksi remaja secara holistik dan mengurangi perilaku berisiko.