Pembelajaran agama terkadang memiliki hambatan dari segi penyampaian oleh guru seperti kurang mampunya guru dalam mengubah materi kognisi agama kepada siswa. Banyak kalangan memberi penilaian bahwa sekolah/madrasah hanya mampu melahirkan insan yang pintar dalam kognitifnya saja namun tidak dapat memunculkan akhlak mulia siswa dalam kehidupan sehari-harinya. Padahal kurikulum kombinasi antara sekolah dan pesantren sudah dirancang agar peserta didik memiliki akhlak mulia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam di sekolah asrama. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah wakil kepala bidang kurikulum, guru Pendidikan Agama Islam, dan siswa. Teknik analisis data dengan mereduksi data, menyajikan data, serta verifikasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan Kurikulum PAI yang ada digunakan merupakan kurikulum PAI perpaduan antara kurikulum nasional dan kurikulum khas pesantren yang disajikan dalam kegiatan pembelajaran intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan kegiatan pembiasaan. Pengembangan kurikulum pendidikan di sekolah asrasa dimulai dari membentuk tim pengembang kurikulum, mendiagnosis kebutuhan peserta didik, dan mengformulasikan tujuan pembelajaran, memilih isi dan sekaligus mengorganisasinya dalam bentuk penentuan kitab-kitab dan kegiatan-kegiatan keagaman.