Penggunaan smartphone berkelanjutan di masa pandemi Covid-19 memiliki dampak terhadap perkembangan psikologis anak dari aspek emosional, sosial dan moral. Penelitian ini juga menelaah empat aspek penting yaitu kepemilikan smartphone, pengawasan orang tua, intensitas penggunaan, dan akibat yang muncul dari penggunaan smartphone tersebut. Penelitian ini penting dikaji akibat dari adanya perpanjangan masa belajar online yang berdampak pada bertambahnya intensitas anak dalam menggunakan smartphone, sehingga efek yang muncul bisa menjadi bahan pertimbangan bagi orang tua dan guru dalam mengawasi tumbuh dan kembang anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan smartphone berkelanjutan berdampak positif dan negatif pada perkembangan psikologis anak. Dampak positif yang muncul berkenaan dengan aspek sosial yaitu tetap berkomunikasi dengan teman-temannya meskipun dalam masa pandemi Covid-19. Adapun dampak negatif yang muncul khususnya pada anak yang menggunakan smartphone lebih dari 2 jam sehari dan tanpa pengawasan orang tua yaitu berkenaan dengan aspek emosional dan sosial anak seperti anak menjadi malas belajar, mudah marah, meniru perilaku yang tidak berfaerah serta menggunakan sebagaian besar waktu untuk bermain game online.
One of the components that must be considered in improving the quality of education is the school management component. Some of the issues include school management components such as the competence of school principals, management of facilities and infrastructure, management of teachers and education personnel, financial management, curriculum management and management of student interests and talents. This study aims to determine the level of teacher understanding of the components of school management which consists of 14 statements as well as a real portrait of the condition of school management at the elementary level. The method used is descriptive quantitative. The data were obtained using questionnaire and interview techniques. Data analysis was performed using descriptive statistics, then triangulation was carried out on respondents and schools with the lowest scores. The sample used was 6 Islamic education teachers and 6 non-Islamic education teachers at the elementary level. The results showed that the understanding of the PAI teacher group was 3.3 greater than the non-Islamic Education teacher group of 2.8. The existing condition of school management for both Islamic Education and Non-Islamic Education teachers got the same scores of 3.3. Some of the lowest school management indicators were found, such as clean living habits in the school environment and sources of funding other than BOS funds (School Operational Fund). From these findings, the researcher has a recommendation to incorporate programs that have minimal achievements into the school's vision and mission.
Pembelajaran agama terkadang memiliki hambatan dari segi penyampaian oleh guru seperti kurang mampunya guru dalam mengubah materi kognisi agama kepada siswa. Banyak kalangan memberi penilaian bahwa sekolah/madrasah hanya mampu melahirkan insan yang pintar dalam kognitifnya saja namun tidak dapat memunculkan akhlak mulia siswa dalam kehidupan sehari-harinya. Padahal kurikulum kombinasi antara sekolah dan pesantren sudah dirancang agar peserta didik memiliki akhlak mulia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam di sekolah asrama. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah wakil kepala bidang kurikulum, guru Pendidikan Agama Islam, dan siswa. Teknik analisis data dengan mereduksi data, menyajikan data, serta verifikasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan Kurikulum PAI yang ada digunakan merupakan kurikulum PAI perpaduan antara kurikulum nasional dan kurikulum khas pesantren yang disajikan dalam kegiatan pembelajaran intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan kegiatan pembiasaan. Pengembangan kurikulum pendidikan di sekolah asrasa dimulai dari membentuk tim pengembang kurikulum, mendiagnosis kebutuhan peserta didik, dan mengformulasikan tujuan pembelajaran, memilih isi dan sekaligus mengorganisasinya dalam bentuk penentuan kitab-kitab dan kegiatan-kegiatan keagaman.
The purpose of this research is to see the implementation, evaluation, and advantages and disadvantages of the Tami Otaka Method. The Tami Otaka Method is a method of memorizing by using the ability of the right brain by means of the students memorizing the Qur’an while moving their hands from the verse they are reading. The type of research taken is field research using a qualitative approach. The object of this research is TK PINTAR Bandung, which includes the principal, tahfidz teacher, curriculum, and students. To obtain research data, researcher used observation, interview, and documentation techniques. This research uses descriptive qualitative analysis, so that the results of this study are manifested in the form of words both orally and verbally. The results obtained are as follows: first, to achieve purpose of the learning, TK PINTAR Bandung uses the Tami Otaka method with the help of audio, visual, audio-visual and body movements of a teacher. Second, the curriculum used is a synthesis of the National Curriculum and the Typical Curriculum of TK PINTAR Bandung. Third, learning is carried out in groups. Fourth, the evaluation is given continuously everyday and there is also an evaluation every semester. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan, penerapan, evaluasi serta kelebihan dan kekurangan dari Metode Tami Otaka. Metode Tami Otaka adalah Metode menghafal menggunakan kemampuan otak kanan dengan cara siswa menghafal Al-Qur’an sambil menggerakkan tangan dari arti ayat yang dibaca. Jenis penelitian yang diambil adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Objek penelitian ini adalah lembaga TK PINTAR Bandung yang di dalamnya ada kepala sekolah, guru tahfidz, kurikulum, dan siswa. Untuk memperoleh data penelitian, peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif deskriptif, sehingga hasil dari penelitian ini diwujudkan dalam bentuk kata-kata baik tulisan maupun lisan. Hasil penelitian diperoleh sebagai berikut: pertama, untuk mencapai tujuan pembelajaran, TK PINTAR Bandung menggunakan metode Tami Otaka dengan dibantu media auido, visual, audio-visual dan gerakan tubuh dari seorang guru. Kedua, kurikulum yang digunakan sintesis dari kurikulum Nasional dan kurikulum khas TK PINTAR Bandung. Ketiga, pembelajaran dilakukan secara berkelompok. Keempat, evaluasi diberikan terus menerus setiap harinya dan ada juga evaluasi tiap semester.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.