Pengembangan Produk Spring Steel Menggunakan Kerangka Kerja Quality Function Deployment (QFD)

Abstract

Permintaan produk spring steel-sebagai penambat rel kereta api-masih sangat besar. Namun kondisi pasar domestik di Indonesia saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan produk spring steel, sehingga sebagian besar produk tersebut bersumber dari hasil impor. Sebagai upaya pemenuhan terhadap permintaan pelanggan perlu dilakukan pengembangan produk yang dapat menghasilkan spring steel sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan konsumen dan sesuai standar yang ditargetkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan produk pengembangan produk spring steel dari material sisa (scrap) HRC tipe SPHC dan SS400. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) di mana tahapan yang dilakukan ada tujuh tahapan utama. Metode pengambilan data menggunakan survei, studi standar internasional yang digunakan dalam pengujian dan focused group discussion dengan R&D dan project engineer dari konsumen dan perusahan pengembang. Hasil penelitian ini adalah pengembangan produk spring steel dapat dilakukan dengan baik menggunakan kerangka QFD untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Tinjauan Pustaka Sistematis Penerapan Quality Function Deployment di Industri Manufaktur

“…Sehingga perusahaan dituntut selalu melakukan inovasi untuk memenuhi keinginan dari pelanggan yang berubah seiring berjalannya waktu. Inovasi secara terus menerus dengan tahapan yang sistematis menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan perusahaan untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan [1]. Peningkatan loyalitas dari konsumen, penambahan konsumen baru, serta memperbesar target pasar menjadi harapan bagi perusahaan dari inovasi yang dihasilkan.…”

“…Metode QFD merupakan sebuah alat atau instrumen perencanaan yang digunakan untuk memberikan gambaran keinginan pelanggan yang kemudian diterjemahkan menjadi tahapan strategis sehingga menghasilkan produk atau jasa yang karakteristiknya sesuai dengan keinginan pelanggan [1]. Kelebihan pendekatan metode ini yaitu tingkat kepuasan pelanggan dapat dijelaskan melalui data, sehingga peningkatan kualitas layanan atau produk dan evaluasi secara periodik untuk membenahi kekurangan dapat dilakukan sesuai dengan penilaian dari pelanggan [2].…”

Inovasi Produk Dan Analisis Kelayakan Bisnis Pada Lemari Pakaian Kayu

“…Sehinggat diperlukan perancangan lemari pakaian dan hijab yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Inovasi produk adalah cara yang sistematis mengenai pengembangan produk yang dapat diterima dan sesuai dengan kebutuhan konsumen (Shofa & Iman, 2020) Studi kelayakan usaha merupakan suatu aktivitas mengevaluasi, menganalisis dan menilai kelayakan atau tidaknya suatu usaha untuk dijalankan. Secara umum, tujuan dilakukan studi kelayakan khususnya bagi investor adalah untuk menghindari investasi atau penanaman modal yang besar untuk suatu usaha atau kegiatan usaha yang hasilnya tidak menguntungkan (Afiyah, Saifi & Dwiatmanto, 2015) Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pada penelitian ini akan dibuat desain lemari pakaian dan hijab yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.…”