Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) Approach is one of the ways to change irrational thinking about academic stress and group guidance is an effective service and tools to support the implementation of the REBT approach in order to overcome the students' academic stress in SMA Negeri 3 Padang. This research was used The Non Equivalent Control Group which was classified in the Quasi Experimental The Subject of this research was 10 students of the experimental group which identified as having very high, high, medium, low and very low academic stress. Instrument of this research was used academic stress scale that has qualified the instrument research, and then analyzed by used Wilcoxon Signed-Rank Test and Kolmogorov Smirnov 2 Independent Samples. The findings of this study show in general that REBT Approach through group guidance was Effective to overcome the students academic stress. In Specific (1) there was a significant difference in scored on the student's academic stress of the experimental group(2) there was significant difference in scored on students' academic stress in the control group (3) There were significant differences in scored on students' academic stress in the experimental group which following the REBT approach through group guidance with Control group, which following the REBT Approach without REBT Appoach.
PendahuluanPendidikan adalah salah satu bentuk interaksi manusia (Hakim, 2009;Muhtadi, 2009;Soviawati, 2011), sekaligus tindakan social dijalankan melalui hubungan kemanusiaan melalui peranan-peranan individu di dalamnya diterapkan melalui proses pembelajaran. Prayitno menyatakan bahwa, "Tujuan pendidikan pada dasarnya tidak lain adalah upaya yang hendak dicapai demi terwujudnya tujuan hidup manusia, yaitu hidup sesuai harkat martabat manusia (HMM) (Afandi, 2011;Patmonodewo, 2000;Prayitno, 2009). Belajar efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan belajar diharapkan sesuai dengan tujuan belajar yang ingin dicapai. Untuk meningkatkan cara belajar efektif perlu memperhatikan kondisi internal yaitu kondisi yang ada di dalam diri siswa itu sendiri misalnya kesehatannya, selain itu juga memperhatikan kondisi eksternal merupakan kondisi yang ada di luar diri pribadi siswa, misalnya suasana belajar.Stres merupakan suatu fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan tidak dapat dihindari (Indriyani, 2009;Nasution, 2007). Menurtu Yusuf menyatakan bahwa, "stres merupakan fenomena psikofisik yang manusiawi, dalam arti bahwa stres itu bersifat intheren dalam diri setiap orang menjalani kehidupannya" (Yusuf, S, 2004). Stres yang dialami dalam berbagai situasi kehidupan manusia itu berbeda-beda. Salah satu bentuk situasi stres di dunia pendidikan di sekolah yaitu perubahan fisik dan psikis yang dialami siswa.Sesuai dengan pendapat di atas, Santrock menyatakan perubahan ini rentan terjadi pada masa pubertas yang ditandai dengan perubahan bentuk fisik, munculnya tanggung jawab dan kemandirian diri, Universitas Negeri Padang *Corresponding author, e-mail: husrin.konadi9...