Pengenalan Pendekatan STEM sebagai Inovasi Pembelajaran Era Revolusi Industri 4.0

Abstract

Pada Era Revolusi Industri 4.0, guru dituntut untuk mampu melaksanakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan teknologi. Salah satu pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan tersebut adalah pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics). Namun, pendekatan ini masih terbilang asing bagi kebanyakan guru maupun mahasiswa calon guru di Provinsi Kepulauan Riau. Kegiatan pengabdian yang bertujuan untuk memperkenalkan pendekatan STEM kepada masyarakat di Provinsi Kepulauan Riau ini diikuti oleh 120 orang peserta yang terdiri dari guru SMA sebagai sasaran utama, mahasiswa calon guru serta siswa SMA. Kegiatan pengenalan ini diawali dengan pemaparan materi pendekatan STEM, dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab serta diakhiri dengan evaluasi pelaksanaan kegiatan melalui pengisian angket. Hasil evaluasi kegiatan tersebut menunjukkan bahwa 93,75% peserta menyatakan topik yang disajikan menarik dan menggugah rasa ingin tahu peserta, sehingga terjadi penambahan wawasan dan pengetahuan peserta tentang pendekatan STEM.

Pengembangan Bahan Ajar Elektronik Energi dan Momentum Terintegrasi STEM Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA

“…Dalam dunia pendidikan integrasi aspek-aspek STEM dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan kompetensi dan hasil belajar siswa (Wahano, Lin, and Chang, 2020). Kompetensi ini perlu dimiliki siswa dalam bersaing di masa mendatang (Izzati et al, 2019). Salah satu upaya yang dilakukan yaitu menyediakan sumber belajar yang bermutu seperti bahan ajar (Wibowo & Pratiwi, 2018).…”

Perception of Natural Sciences’ Teacher and Prospective Teacher on Understanding Low Carbon Stem Learning Plan

“…Muatan STEM tersebut diantaranya: 1) Science: memuat fakta, konsep, prosedur tentang sains yang terkandung dalam KD yang akan dipelajari, 2) Technology: memuat teknologi yang dikembangkan atau digunakan, 3) Engineering: merupakan aktivitas perekayasaan seperti produk apa yang dirancang, alat bahan yang diperlukan, uji coba keoptimalam produk, evaluasi hasil produk, dll. 4) Mathematic: merupakan aktivitas matematika yang diperlukan dalam perhitungan seperti konsep matematika yang diterapkan, teorema/rumus yang diperlukan (Izzati et al, 2019). (Dare et al, 2014;Wang et al, 2011) yang menyebutkan bahwa guru saat ini tidak memiliki pengetahuan dan assesment untuk mengintegrasikan pembelajaran STEM di dalam kelas yang nantinya terjadi kesinambungan dalam mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan mengajarkan konten sains yang menantang, sehingga guru perlu dilatih cara mengembangkan/membuat RPP Low Carbon STEM.…”

“…Pembelajaran STEM dapat memecahkan masalah secara sistematis, dan diterapkan kreativitas dalam menerapkan prinsip-prinsip iilmiah (Wahyuni, 2015). Integrasi pembelajaran STEM yang menggabungkan dua atau lebih bidang subyek STEM mampu mengembangkan kreativitas siswa melalui proses pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari (Winarni et al, 2016) (Izzati et al, 2019). Berdasarkan pendapat tersebut bisa disimpulkan jika anak mampu menguasai keterampilan abad 21 yang diperoleh melalui pembelajaran STEM diharapkan mampu mengajak peserta didik lebih aktif dalam mengikuti pembelajarannya dan terciptalah pembelajaran student center learning.…”

Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Rumah Konversi Energi dan Penerapannya dengan Model STEM

“…Model pembalajaran STEM merupakan model pembelajaran yang pada intinya adalah memadukan antara sains, teknologi, engineering, dan matematik (Torlakson et al, 2014). Model STEM memfokuskan proses pembelajaran yang mengeksplorasi dua atau lebih bidang yang melibatkan peserta didik aktif dalam konteks N pemecahan masalah dalam dunia nyata (Izzati et al, 2019). Berdasarkan hasil respon peserta terhadap pelatihan bahwa secara keseluruhan kegiatan terlaksana dengan baik.…”