Udang putih (Penaeus merguensis) merupakan salah satu produk perikanan yang memiliki sifat mudah busuk (highly perishable). Serbuk simplisia biji pepaya (C. papaya L.) mengandung senyawa aktif flavonoid, fenol, tanin dan saponin yang dapat digunakan sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efektivitas serbuk simplisia biji pepaya terhadap masa simpan udang putih selama penyimpanan dingin. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF)<br />dengan 2 faktor yaitu konsentrasi serbuk simplisia biji pepaya (0% dan 4%) dan lama penyimpanan (0, 4, 8 dan 12 hari). Data terdiri dari analisis fitokimia dan rendemen serbuk simplisia biji pepaya, Total Plate Count (TPC), Total Volatile Base Nitrogen (TVBN), organoleptik dan pH udang putih hasil penelitian. Rendemen serbuk simplisia biji pepaya sebesar 40,67% dengan kandungan flavonoid 0,12%, saponin 0,24%, fenol 0,67%, dan tanin 0,72%. Udang putih segar yang disimpan dengan serbuk simplisia biji pepaya konsentrasi 4% mampu bertahan hingga hari ke-12 dibandingkan dengan udang putih segar tanpa serbuk simplisia (kontrol) yang hanya bertahan hingga hari ke-8. Perbedaan konsentrasi serbuk simplisia biji pepaya dan lama penyimpanan memberikan pengaruh nyata (p<5%) terhadap nilai TPC, pH serta organoleptik. Nilai TPC udang putih yaitu 7,1x105 CFU/gram, TVBN 33,60 mgN/100g, nilai pH 7,26 dan<br />nilai organoleptik 6,7.<br /><br />