2021
DOI: 10.32332/ijigaed.v2i1.3781
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penggunaan Media Plastisin Dalam Mengembangkan Motorik Halus Di Kb Nurul Arif

Abstract: Pendidikan Anak Usia Dini adalah pendidikan yang ditujukan bagi anak anak usia prasekolah dengan tujuan agar anak dapat mengembangkan potensi potensinya sejak dini melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu perkembangan dan pertumbuhan jasmani dan rohani anak sehingga mereka dapat berkembang secara wajar sebagai anak anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Motorik halus merupakan sebuah gerakan antara tubuh yang dapat melibatkan antara otot-otot kecil antara lain pergelangan … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Bentuk dan warna pada plastisin menjadi salah satu daya tarik kepada anak-anak untuk ingin memainkannya karena tekstur yang lembut, dapat dibentuk dan tidak berbahaya sehingga aman ini memudahkan untuk dimainkan anak semua kalangan umur (Alini, 2017). Bermain plastisin mampu melatih kemampuan sensoriknya seperti membentuk dari potongan plastisin secara realistis atau simbolik, namun plastisin jika digunakan berkali-kali menjadi kotor dan berdebu (Oktaviani et al, 2021). Oleh karena itu peneliti memanfaatkan buku tidak hanya sebagai tempat bermain plastisin namun juga sebagai materi yang diajarkan pada anak tunagrahita.…”
Section: Hasilunclassified
“…Bentuk dan warna pada plastisin menjadi salah satu daya tarik kepada anak-anak untuk ingin memainkannya karena tekstur yang lembut, dapat dibentuk dan tidak berbahaya sehingga aman ini memudahkan untuk dimainkan anak semua kalangan umur (Alini, 2017). Bermain plastisin mampu melatih kemampuan sensoriknya seperti membentuk dari potongan plastisin secara realistis atau simbolik, namun plastisin jika digunakan berkali-kali menjadi kotor dan berdebu (Oktaviani et al, 2021). Oleh karena itu peneliti memanfaatkan buku tidak hanya sebagai tempat bermain plastisin namun juga sebagai materi yang diajarkan pada anak tunagrahita.…”
Section: Hasilunclassified