Penggunaan Media Video Untuk Meningkatkan Pengetahuan Dan Keterampilan Kader Posyandu Dalam Melaksanakan Deteksi Stunting

Abstract

Kegiatan deteksi stunting dapat dilakukan oleh Kader Posyandu sebagai penghubung antara petugas kesehatan di Puskesmas dengan masyarakat, kader diharapkan berperan aktif melakukan pendataan balita,mengukur panjang badan dan tinggi badan dengan benar. Kemampuan kader posyandu dalam melakukan pengukuran panjang / tinggi badan balita hanya 30 %kegiatan posyandu yang dilaksanakan dengan benar.Pentingnya pelatihankader untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan pengukuran sehingga mengurangi kesalahan dalam menentukan status gizi balita.Media video sebagai media promosi kesehatan dianggap mampu menjelaskan hal-hal yang abstrak dengan memberikan gambaran yang realistik menjadi bagian penting dalam proses komunikasi. Sehingga media ini dianggap baik untuk menjadi sarana belajar dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh penggunaan media video terhadap peningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam melakukan kegiatan deteksi Stunting di Posyandu wilayah kerja Puskesmas Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya tahun 2019. Rancangan study ini digunakan quasi eksperimentdengan bentuk pre-posttest with control design, Pengambilan sampel berdasarkan teknik probability samplingsecara simple random samplingsebanyak 80 kader Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai p=0,00, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media video terhadap peningkatan pengetahuankader tentang stuntingdan pelaksanaan deteksi stunting.

Correlation Mother’s Eduaction and Received Stunting Information with Mother’s Stunting Knowledge

“…Menurut penelitian Rahmawati et al (2021) pemilihan sumber informasi oleh masyarakat dipengaruhi oleh latar belakang masyarakat tersebut, salah satunya adalah lingkungan tempat tinggal. Masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan dengan mayoritas penduduk memiliki tingkat pendidikan rendah lebih sering mencari dan mendapatkan informasi terkait kesehatan yang salah satunya bersumber dari kader kesehatan di posyandu (Damayanti et al, 2021;Kusumawardani et al, 2020). Kader kesehatan merupakan masyarakat setempat yang dipilih berdasarkan kemampuan, integritas, dan komitmennya dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat (Shiroya-Wandabwa et al, 2018).…”