Latar Belakang: Dalam pemilahan dan pewadahan sampah infeksius dimulai dari sumber yang menghasilkan sampah infeksius yaitu unit rawat inap, rawat jalan, IGD, hemodialisa, kamar bedah, ICU yang dilakukan oleh perawat. di RS Sint Carolus Jakarta.
Tujuan: Tujuan umum dari penelitian ini untuk mengetahui faktor–faktor yang berhubungan dengan perilaku perawat dalam pemilahan dan pewadahan limbah medis tajam dan infeksius.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian adalah perawat yang bertugas di rawat inap penyakit dalam dan bedah di RS Sint Carolus Jakarta sebanyak 145 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode slovin dan Teknik Simple Random Sampling hingga didapat sampel berjumlah 59 orang. Pengumpulan data menggunakan instrument kuesioner dan di uji statistic menggunakan uji Kendall Tau B.
Hasil: Analisa univariat menunjukkan mayortitas perawat memiliki usia 26-35 tahun (37%), jenis kelamin (95%), lama bekerja 1-5 tahun (49%), tingkat pendidikan DIII Keperawatan (51%), jenjang karir PK I (54%) dan yang memiliki perilaku cukup baik sebanyak (47%), Pengetahuan baik (57,6%), Sarana prasarana cukup lengkap (50,8%), Hasil analisa bivariat menunjukkan hubungan antara masa kerja (p-value=0,206) dan tingkat pendidkan (p-value: 0,723), dengan perilaku perawat dalam pemilahan dan pewadahan limbah medis tajam dan infeksius. Dan hubungan antara pengetahuan (p-value=0,000), sarana prasarana (p-value=0,000) dengan perilaku perawat dalam pemilahan dan pewadahan limbah infeksius dan benda tajam
Kesimpulan: Pemilahan dan pewadahan limbah medis tajam dan infeksius tidak berhubungan dengan masa kerja dan tingkat pendidikan perawat, tetapi berhubungan dengan pengetahuan dan sarana prasarana dalam pemilahan dan pewadahan limbah infeksius dan benda tajam.