Kabupaten Nagan Raya menunjukkan penurunan jumlah kasus stunting pada tahun 2022 dengan prevalensi 17,3% jika dibandingkan dengan tahun 2020 dengan prevalensi 22 %. Gampong Meunasah menunjukkkan hasil survai wawancara bersama kader posyandu menyatakan bahwa pada tahun 2020 terdapat 9 kasus stunting dan awal tahun 2021 terdapat 8 kasus stunting, namun semenjak tahun 2022 terjadi penurunan angka stunting menjadi 0 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indikator keberhasilan dalam pencegahan dan penanggulangan kejadian stunting di gampong Meunasah krueng kecamatan Beutong kabupaten Nagan Raya. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan desain fenomenologi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan melaksanakan Fokus Group Discussion (FGD), wawancara dan observasi. Adapun Informan pada penelitian ini terdiri dari informan utama yaitu guechik Gampong Meunasah Krueng dan ketua Tuha Peut, informan kunci yaitu Bidan Desa dan sebagai informan pendukung yaitu ibu rumah tangga yang memiliki balita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji tingkat keberhasilan pencegahan dan penanganan dalam upaya pencegahan stunting di Gampong Meunasah Krueng. Berdasarkan hasil FGD setiap tahun desa mengaloksikan anggaran untuk penanganan stunting dengan berbagai program yaitu PMT berbasis pangan lokal, PMT ibu hamil dan kegiatan edukasi untuk kelompok sasaran yaitu ibu hamil dan ibu balita. Selain itu desa juga mengalokasikan anggaran untuk penyedian fasilitas saran prasaran untuk mendukung berjalanya kegiatan posyandu dalam upaya pencegahan stunting. kesimpulan pada peneliaan ini menunjukkan indikator keberhasilan dalam upaya pencegahan stunting di gampong Meunasah Krueng dapat dilihat dari pertama, sember daya manusia. Kedua, anggaram. Ketiga, fasilitas. Keempat, komitemen organisasi gampong. Kelima, program posyandu dan keenam, peningkatan kualitas sanitasi lingkungan.