Penguatan Karakter Bernalar Kritis Berbasis Integratif Moral untuk Siswa Sekolah Dasar dalam Program Kampus Mengajar di Indonesia

Abstract

<p class="Alishlah17abstract">The purpose of this study is to develop a model for enhancing elementary school students' critical reasoning character education based on moral integration in Indonesian teaching campus activities. This study employs a variety of research techniques, including questionnaires, observations, interviews, and documentation, which are then examined qualitatively and quantitatively. The results of the study indicate that strengthening the character of critical reasoning based on moral integrative and social collaboration is in the very frequent category at all stages of moral knowing, feeling, sinverbal, action, habitus, and culture from various campus teaching activities such as giving assignments, giving directions, collaborative thinking, and performing tasks based on their abilities, which are integrated into school activities involving all parties.</p><p class="Alishlah17abstract"> </p><p class="Alishlah17abstract">Tujuan penelitian menghasilkan model penguatan pendidikan karakter bernalar kritis berbasis integrasi moral kepada siswa sekolah dasar dalam kegiatan kampus mengajar di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian campuran (<em>mixed methods</em>), menggunakan angket, observasi, wawancara dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil Penelitian menunjukkan penguatan karakter bernalar kritis berbasis integratif moral dan kolaborasi sosial berada pada kategori sangat sering pada semua tahapan moral<em> knowing, feeling, sinverbal, action, habitus </em>dan<em> culture</em> dari berbagai kegiatan kampus mengajar seperti kegiatan pemberian tugas, pemberian arahan, berpikir bersama, dan mengerjakan tugas sesuai kemampuan, yang terintegrasi dalam kegiatan sekolah yang melibatkan semua pihak.</p><p class="Alishlah17abstract"> </p><p class="Alishlah17abstract"> </p>

Shaping the Future of Learning: Strategies, Innovations, and Collaborations at SMA 1 Batik Surakarta Post-Covid-19

“…Activities like this can overcome student boredom, stimulate brain performance, and encourage students to carry out activities, especially teaching and learning activities. Students will be enthusiastic about learning (Nursalam & Suardi, 2022).…”

Rancangan Modul Digital Hukum Islam Berbasis Kebhinnekaan di Perguruan Tinggi

“…Salah satu badan penting di bawah PBB, UNESCO, menegaskan bahwa fungsi utama pendidikan bukanlah hanya terbatas pada learning to know, learning to do dan learning to be, tetapi juga learning to live together (Nursalam, 2022). Hal ini mengindikasikan bahwa pendidikan seharusnya mengajarkan kepada setiap anggota masyarakat untuk menghargai kemajemukan dan membekali mereka dengan kemampuan untuk hidup bersama (Afriani, 2022).…”

“…Hal yang dikhawatirkan adalah teknologi yang dikategorikan sebagai "mesin" dapat menimbulkan "dehumanisasi" pendidikan. Sehingga diperlukan strategi pemilihan media yang tepat dan dapat menjadi panduan bagi para pendidik (Nursalam, 2022).…”

Perencanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Sebagai Implementasi Kurikulum Merdeka

“…Siswa dengan nalar kritis akan mampu memproses informasi yang diperoleh untuk memecahkan masalah belajarnya. Selanjutnya dapat dikembangkan untuk memecahkan masalah dalam hidupnya (Nursalam & Suardi, 2022).…”