2021
DOI: 10.21274/martabat.2021.5.2.310-336
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penguatan Resilensi Perempuan Melalui Modal Sosial di Era Adaptasi Kebiasaan Baru Pandemi Covid-19

Abstract: The increasing issue of gender responsiveness to women's burdens as a result of COVID-19 has become the background for the implementation of women-based community empowerment under the name "Patali Gumbira". The implementation of women's empowerment "Patali Gumbira" has become one of the issues to prepare women in adapting to the new habits of COVID-19. To build women's resilience based on social capital, their knowledge, experience, and aspirations in responding to the impact of COVID-19. In this study, the F… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(5 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
Order By: Relevance
“…Teori modal sosial mengacu pada pengaruh lingkungan sosial dalam membentuk perilaku dan pandangan individu. Dalam konteks ini, pendekatan modal sosial membantu membangun kepercayaan dengan mempertimbangkan pengalaman kolektif yang dapat mempengaruhi persepsi klien/korban terhadap peran mereka (Malihah et al, 2021). Dalam mencari solusi, teori ini menekankan pada respons yang sesuai dengan konteks budaya dan individu yang terkena dampak, mengakui perbedaan dalam tanggapan terhadap tindak kekerasan seksual berdasarkan latar belakang dan kebutuhan unik masing-masing individu.…”
Section: Implementasi Pendekatan Feminist Rapid Response Research (Fr...unclassified
See 2 more Smart Citations
“…Teori modal sosial mengacu pada pengaruh lingkungan sosial dalam membentuk perilaku dan pandangan individu. Dalam konteks ini, pendekatan modal sosial membantu membangun kepercayaan dengan mempertimbangkan pengalaman kolektif yang dapat mempengaruhi persepsi klien/korban terhadap peran mereka (Malihah et al, 2021). Dalam mencari solusi, teori ini menekankan pada respons yang sesuai dengan konteks budaya dan individu yang terkena dampak, mengakui perbedaan dalam tanggapan terhadap tindak kekerasan seksual berdasarkan latar belakang dan kebutuhan unik masing-masing individu.…”
Section: Implementasi Pendekatan Feminist Rapid Response Research (Fr...unclassified
“…Upaya sebagai langkah responsif penanganan kejahatan dan kekerasan seksual dapat menjadi langkah responsif dengan memperhitungkan situasi krisis sosial yang dihadapi perempuan yang seringkali berada dalam situasi rentan. Urgensi sebuah gerakan pemberdayaan bagi perempuan sebagai upaya resiliensi, dimana penguatan resiliensi tersebut, perlunya modal sosial dari berbagai bentuk inisiatif pemberdayaan sebagai upaya menyikapi persoalan kejahatan dan kekerasan seksual yang saat ini marak (Malihah et al, 2021). Dalam mengatasi permasalahan ini, membangun resiliensi perempuan menjadi esensial karena tidak hanya membantu mereka untuk bertahan dalam situasi yang sulit, tetapi juga merangsang perubahan sosial yang lebih luas.…”
unclassified
See 1 more Smart Citation
“…In times of crisis, Muslim food and beverage entrepreneurs, especially women, are relatively still able to survive because of their strong belief in optimizing their business endeavors by facing Allah's help to be able to pass this difficult condition by being supported by the number of customers with a large Muslim population (Islamic economy market size) to meet their basic needs (Nugraheni & Nila, 2021). Meanwhile, research (Malihah et al, 2021) stated that the issues of preparing women to adapt to new habits during the COVID-19 pandemic are addressed by building women's resilience based on social capital, their knowledge, experience, and aspirations in responding to the pandemic's impact. Women gain resilience and confidence in building a sense of belonging as a result of a strengthening effort driven by the inclusion of various training.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…Oleh karena itu perlu adanya gerakan pemberdayaan perempuan sebagai upaya resiliensi akibat dampak covid-19. (Malihah et al, 2021) Masalah penelitian ini yaitu selama Pandemi Covid-19, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Tanjungpinang meningkat. Menurut data Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Kota Tanjungpinang, diketahui sejak Januari 2019 hingga Agustus 2022 data kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini: melakukan komunikasi yang baik dan tanggungjawab yang tinggi dan sebanding pula dengan spiritualitas keluarga.…”
unclassified