Peningkatan Kapasitas Kewirausahaan Melalui Pelatihan Olahan Keripik Pisang Bagi Kelompok Wanita Tani Di Desa Somongari

Abstract

Desa Somongari adalah desa yang terletak di Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo yang memiliki sumber penghasilan dari hasil perkebunan durian dan manggis. Namun, tiga tahun terakhir ini hasil perkebunan tidak begitu menggembirakan menyebabkan penurunan penghasilan masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kewirausahaan dari masyarakat melalui kelompok wanita tani yang dibentuk sebelumnya. Lahan pekarangan masyarakat di Desa Somongari umumnya ditanami berbagai jenis pisang dan belum banyak dimanfaatkan dalam bentuk olahan pangan. Kegiatan pelatihan yang dilakukan dilakukan adalah mengolah produk keripik pisang coklat dan menghitung harga pokok produksi dan nilai jual karena masyakarat masih belum bisa menghitung secara tepat harga jual produk makanan sehingga penentuan harga jual terkadang belum tepat. Sasaran kegiatan pelatihan ini adalah anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Suka Karya Makmur. Media pelatihan berupa slide presentasi, leaflet, alat masak, timbangan dapur dan bahan membuat keripik pisang dengan metode demonstrasi dan simulasi. Kegiatan pelatihan ini dihadiri oleh 15 orang ibu-ibu KWT. Dalam pengolahan keripik pisang, peserta pelatihan sangat antusias dan terampil. Namun, pada saat proses perhitungan harga pokok produksi dan harga jual tergolong baru bagi mereka sehingga penjelasan dilaksanakan secara perlahan. Hasil dari pelatihan pembuatan keripik pisang coklat adalah terjadi peningkatan pengetahuan tentang cara pengolahan keripik pisang dan harga jual produk. Diharapkan dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan olahan pangan ini bisa meningkatkan meningkatkan perekonomian masyarakat dengan mengolah hasil kebun menjadi bernilai tinggi.

Pemanfaatan Ampas Kelapa Hasil Dapur Rumah Tangga Menjadi Pangan Olahan

“…Pengetahuan peserta yang dievaluasi menggunakan lembar pre test dan post test mengalami peningkatan sebanyak 28,33 point dari nilai rata-rata 51,67 ke 80. Pengaruh positif ini juga terlihat pada penyuluhan atau pelatihan atau pendampingan yang diberikan kepada peserta untuk pengolahan pisang, minuman instan, dan pengemasan produk (Utami, et al, 2022;Rahmadewi & Ayuningtyas, 2022;Utami, et al, 2023).…”