Peningkatan Kemampuan Membaca Cepat Dengan Metode Sq3r Pada Siswa Sd

Abstract

This research aims at improving the quality of: (1) the process of teaching speed reading using SQ3R method, and (2) the learning achievement of speed reading SQ3R method. This action research was conducted at the fifth class of a State Elementary School in Karang Duren. The data sources are events, participants, and documents. The data were collected by observation, interview, test, and questionnaire. The techniques used for validating data are source triangulation, method triangulation, and participants review. The data were analyzed using descriptive comparative analysis. The result shows that SQ3R method could improve quality of learning process and learning achievement of speed reading. The improvement of the quality of learning process could be reflected in the students' activeness in joining apperception, paying attention, in getting interest, and getting motivated. The students' thoroughness in learning also improved. The achievement quality improvement could be seen from the increase of percentage (i.e. 52.6 % in cycle 1, 68 % in cycle 2, and 84.2 % in cycle 3). Keywords: reading ability, SQ3R method,speed readingAbstrak: Penelitian ini bertujuan meningkatkan kualitas: (1) proses pembelajaran membaca cepat dengan metode SQ3R dan (2) hasil pembelajaran membaca cepat dengan metode SQ3R. Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri I Karang Duren. Sumber data diperoleh dari tempat dan peristiwa, partisipan, dan dokumen. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, tes, dan angket. Teknik validasi data menggunakan triangulasi sumber data, triangulasi metode, dan revieu partisipan. Data dianalisis dengan teknik analisis komparatif deskriptif. Hasil penelitian disimpulkan bahwa metode SQ3R dapat meningkatkan kualitas proses dan kualitas pembelajaran membaca cepat. Peningkatan kualitas proses terefleksi dari keaktifan siswa dalam mengikuti apersepsi, perhatian, serta minat dan motivasi. Ketuntasan siswa dalam belajar juga mengalami peningkatan. Peningkatan kualitas hasil ditunjukkan perkembangan dari 52,6% pada siklus I menjadi 68% pada siklus II, dan 84,2% pada siklus III.Kata kunci: kemampuan membaca , metode SQ3R, membaca cepat

Profil penelitian keterampilan membaca cepat pada jurnal pendidikan bahasa dan sastra Indonesia dalam PPJB-SIP

“…Berlimpahnya sumber informasi dalam bentuk digital tak ayal menjadikan setiap individu harus lebih cepat dalam menerima dan membaca sumber informasi dari sumber yang beragam (Nurani, Suhita, & Suryanto, 2017). Hal ini didasarkan pada kondisi bahwa keberagaman informasi menuntut pemahaman dari setiap individu untuk memperoleh informasi dengan cepat (Maryamah & Effendy, 2019), pemeroleh informasi tersebut dapat dilakukan dengan keterampilan membaca cepat (Inawati & Sanjaya, 2018).…”

“…Keterampilan membaca cepat yang dilakukan bertujuan untuk mencari informasi dari bahan bacaan yang didasarkan pada keadaan, suasana, dan jenis bacaan yang dihadapinya (Maryamah & Effendy, 2019), tentu saja membaca cepat tidak dilakukan setiap kali melakukan proses membaca, melainkan dalam beberapa kondisi tertentu (Nurhayati, 2015). Keterampilan membaca cepat yang dilakukan, juga bersandar pada proses pemahaman terhadap teks yang dibaca (Maryamah & Effendy, 2019), sehingga dapat dikatakan keterampilan membaca cepat tidak hanya menekankan pada kecepatan saja, melainkan juga menekankan pada pemahaman isi bacaan (Kamalasari, 2012;Nurani et al, 2017).…”

“…Perhatian pemerintah terhadap pembelajaran membaca harus menjadi salah satu langkah pengembangan pendidikan dengan mengakomodasi segala bentuk optimalisasi kompetensi yang dimiliki oleh siswa (Abiyanti, 2017;Susetyarini & Fauzi, 2020). Perkembangan pendidikan sendiri tidak dapat terlepas dari sejumlah penelitian yang telah memberikan kontribusi yang berlimpah tentang bagaimana mempertahankan peningkatan kualitas pada proses pembelajaran (Nurani et al, 2017;Susetyarini & Fauzi, 2020). Informasi yang didapatkan dari beberapa penelitian tersebut, seringkali dijadikan sebagai landasan dasar dalam menentukan arah kebijakan dan perencanaan pembelajaran yang dirancang oleh guru dan dosen (Susetyarini & Fauzi, 2020), khususnya mengenai keterampilan membaca cepat.…”

“…Informasi yang didapatkan dari beberapa penelitian tersebut, seringkali dijadikan sebagai landasan dasar dalam menentukan arah kebijakan dan perencanaan pembelajaran yang dirancang oleh guru dan dosen (Susetyarini & Fauzi, 2020), khususnya mengenai keterampilan membaca cepat. Sesuai dengan kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang menyatakan bahwa keterampilan membaca cepat harus dikuasai oleh siswa di sekolah dasar sampai sekolah menengah (Nurani et al, 2017). Keterampilan membaca cepat pada tingkat Sekolah Dasar (SD) memiliki standar siswa dapat membaca sejumlah 75 kata per menit, 250 kata per menit untuk siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 350 kata untuk siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) (Maryamah & Effendy, 2019).…”

“…Berkaitan dengan pentingnya keterampilan membaca cepat, beberapa penelitian tentang keterampilan membaca cepat telah banyak dilakukan. Beberapa kajian yang paling sering dilakukan terhadap keterampilan membaca cepat adalah dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK), seperti penelitian yang dilakukan oleh Abiyanti (2017); Amalia (2019); Artanto (2009); Hosen (2016); Nurani et al, (2017); Nurhayati (2015); Permana, Sulistyowarni, & Irmayanti (2016); Pratama & Yuniawan (2015); Sinin (2015); dan Zuhara (2015). Penelitian lainnya mengenai keterampilan membaca cepat yang dikaji dalam bentuk analisis deskriptif dilakukan oleh Ahyar & Syahriandi (2015); Inawati & Sanjaya (2018); Januarti, Dibia, & Widiana (2016); Mulyani (2011); dan Sari, Zulela, & Boeriswati (2017).…”