2016
DOI: 10.26714/magnamed.1.2.2015.102-110
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Peningkatan Ketrampilan Kader Posyandu Dalam Konseling Laktasi Sebagai Upaya Menggalakkan Asi Eksklusif

Abstract: Latar belakang: Selama 3 tahun pencapaian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kendal Kerep Kota Malangmengalami fluktuasi, dan hanya 1 dari 17 orang yang berkaitan dengan pelayanan terhadap ASI saja yang telah dilatihkonseling menyusui.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pelatihan konseling menyusui terhadap dukungan petugas kesehatan dalampemberian ASI di wilayah kerja Puskesmas Kendal Kerep Kota Malang.Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian quasi experiment (eksperimensemu) dengan ranca… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
0
0
5

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(5 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
5
Order By: Relevance
“…Beberapa penyebab yang terindentifikasi adalah masih sangat terbatasnya tenaga konselor ASI, belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi, dan kampanye terkait pemberian ASI, masih rendahnya ketersediaan sarana dan prasarana KIE ASI dan belum optimalnya membina kelompok pendukung ASI merupakan rendahnya cakupam ASI eksklusif (Ani et al, 2020) (Yoanda, 2020 Beberapa penelitan menyatakan bahwa pelatihan konseling menyusui berpengaruh pada dukungan petugas kesehatan kepada ibu dalam memberikan ASI, menyatakan konseling laktasi yang intensif meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu tentang pemberian ASI eksklusif. (Nurfatimah et al, 2019) (Ristanti et al, 2021) (Sekar et al, 2015). Untuk mencapai pemberian ASI eksklusif secara optimal, tenaga kesehatan dan penyelenggara fasilitas pelayanan kesehatan wajib memberikan informasi dan edukasi ASI Eksklusif kepada ibu sejak kehamilan sampai dengan periode pemberian ASI eksklusif selesai.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Beberapa penyebab yang terindentifikasi adalah masih sangat terbatasnya tenaga konselor ASI, belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi, dan kampanye terkait pemberian ASI, masih rendahnya ketersediaan sarana dan prasarana KIE ASI dan belum optimalnya membina kelompok pendukung ASI merupakan rendahnya cakupam ASI eksklusif (Ani et al, 2020) (Yoanda, 2020 Beberapa penelitan menyatakan bahwa pelatihan konseling menyusui berpengaruh pada dukungan petugas kesehatan kepada ibu dalam memberikan ASI, menyatakan konseling laktasi yang intensif meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu tentang pemberian ASI eksklusif. (Nurfatimah et al, 2019) (Ristanti et al, 2021) (Sekar et al, 2015). Untuk mencapai pemberian ASI eksklusif secara optimal, tenaga kesehatan dan penyelenggara fasilitas pelayanan kesehatan wajib memberikan informasi dan edukasi ASI Eksklusif kepada ibu sejak kehamilan sampai dengan periode pemberian ASI eksklusif selesai.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hasil penelitian di Puskesmas Mapane menunjukkan bahwa terdapat pengaruh konseling laktasi memberikan ASI eksklusif (Nurfatimah et al, 2019). Demikian pula dengan hasil penelitian di Puskesmas Kendal Kerep, Malang didapatkan bahwa pelatihan konseling menyusui berpengaruh pada dukungan petugas kesehatan kepada ibu dalam memberikan ASI, artinya pelatihan konseling menyusui sangat efektif merubah perlakuan petugas kesehatan dalam mendukung upaya pemberian ASI (Sekar et al, 2015).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Beberapa penelitan menyatakan bahwa pelatihan konseling menyusui berpengaruh pada dukungan petugas kesehatan kepada ibu dalam memberikan ASI (Prihanti et al 2015). Nurfatimah et al (2019), menyatakan konseling laktasi yang intensif meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu tentang pemberian ASI eksklusif.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dokumentasi kegiatan praktik disajikan pada Gambar 5. Pelatihan konseling menyusui sangat efektif dalam membentuk dukungan kader, karena pada pelatihan konseling menyusui, kader diajarkan unuk membangun kerjasama dan komunikasi yang baik antara konselor dan ibu, konselor diajarkan menunjukkan sikap terbuka dan bersedia menjadi pendengar yang baik serta dapat menciptakan suasana yang nyaman, yang pada akhirnya akan dapat menggali sejauh mana pengetahuan ibu dan mengembangkan pengetahuan ibu tersebut menjadi lebih baik (Kemenkes RI 2011;Prihanti et al 2015). Faktor lain yang menjadikan pelatihan konseling menyusui bagi kader sangat efektif meningkatkan dukungannya kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif adalah dimana kegiatan konseling ini menumbuhkan kepercayaan dan motivasi ibu, sehingga ibu bisa menerima konselor sebagai sumber informasi yang berdampak terhadap keberanian ibu dalam mengungkapkan ketidaktahuan yang dihadapi sebelumnya, sehingga mempermudah pemahaman ibu terhadap materi pembelajaran yang diberikan oleh konselor karena materi yang disampaikan berasal dari masalah-masalah yang ingin diketahui ibu tersebut.…”
Section: Praktik Konseling Menyusuiunclassified
“…Kenyataan di lapangan, tidak semua puskesmas mempunyai petugas konseling atau konselor menyusui yang terlatih. 18 Oleh karena itu, perlu adanya pemenuhan konselor laktasi di fasilitas kesehatan, baik dari tenaga bidan atau tenaga kesehatan lainnya. Untuk mengatasi keterbatasan nakes, konselor ASI bisa berasal dari masyarakat, kader Posyandu atau ibu yang telah berhasil memberikan ASI eksklusif yang dilatih.…”
Section: A Konselor Laktasiunclassified