Masalah gizi di Indonesia meliputi masalah kekurangan gizi dan kelebihan gizi. Beban gizi ganda atau Double Burden of Malnutrition (DBM) adalah suatu keadaan ko-eksistensi antara kekurangan gizi dan kelebihan gizi makronutrien maupun mikronutrien di sepanjang kehidupan. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Asupan energi dan zat gizi yang tidak memadai, serta penyakit infeksi merupakan faktor yang sangat berperan terhadap masalah stunting. Pemerintah Indonesia meluncurkan “Gerakan 1.000 Hari Pertama Kehidupan” yang dikenal sebagai 1.000 HPK. (Hari Pertama Kehidupan) Gerakan ini bertujuan mempercepat perbaikan gizi untuk memperbaiki kehidupan anak-anak Indonesia di masa mendatang. Tumbuh kembang anak perlu diperhatikan setelah dua tahun, kerena tumbuh kejar (catch up) masih akan berkembang lagi sampai usia pubertas. Tiga fase dalam tumbuh kembang, fase perlambatan tajam komponen bayi mempresentasikan pada pertumbuhan fetal, fase perlambatan perlahan komponen anak yang dimulai dari paruh kedua masa bayi dan berlanjut sampai maturitas, dan fase pubertas dimana pertumbuhan anak akan berlanjut. Pada tiap fase tersebut regulator hormon berbeda, sehingga intervensi gizi yang diberikan tentunya harus speseifik. Dapat disimpulkan perbaikan dalam tumbuh kembang anak setelah masa gagal tumbuh awal masih bisa diintervensi untuk mencegah gagal tumbuh, sehingga perlu penambahan program 1000 HPK plus untuk mencapai keberhasilan dari program yang telah dicanangkan.Kata Kunci : Stunting, Tumbuh Kejar (Catch Up ), 1000 HPK
Program Studi Magister Manajemen Rumah Sakit Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang 3Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang ABSTRAK Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu sarana pelayanan kesehatan yaitu dengan meningkatkan mutu pelayanan rekam medis meliputi kelengkapan, kecepatan dan ketepatan dalam memberikan informasi untuk kebutuhan pelayanan kesehatan. Rekam medis yang lengkap dan akurat dapat digunakan sebagai referensi pelayanan kesehatan, dasar hukum (medico legal), menunjang informasi untuk meningkatkan kualitas medis, riset medis dan dijadikan dasar menilai kinerja rumah sakit. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor yang penyebab ketidaklengkapan pengisian rekam medis rawat inap di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang (RS UMM). Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan cara studi dokumen, wawancara dan observasi. Studi dokumen dilakukan pada 40 rekam medis rawat inap yang belum dilakukan assembling, sedangkan wawancara dilakukan kepada petugas terkait untuk mengetahui faktor-faktor penyebab ketidaklengkapan dokumen rekam medis. Observasi dilakukan untuk melengkapi data hasil wawancara. Hasil studi dokumen pada 40 dokumen rekam medis rawat inap didapatkan bahwa jumlah rekam medis yang tidak diisi lengkap adalah 100%, dengan presentasi ketidaklengkapan yang paling banyak adalah dari dokter. Hasil wawancara dan observasi ditemukan tidak adanya kebijakan, panduan dan SPO pengisian rekam medis, kesadaran dokter untuk mengisi rekam medis kurang, tidak adanya data ketidaklengkapan rekam medis, sistem monitoring dan evaluasi rekam medis tidak efektif dan alur berkas rekam medis rawat inap yang tidak sesuai dengan standar. Sebagai solusi untuk meningkatkan kelengkapan pengisian rekam medis yaitu dengan membuat kebijakan, panduan dan SPO tentang pengisian rekam medis. Kata Kunci: Ketidaklengkapan pengisian rekam medis ABSTRACTOne of the efforts to improve the quality of health care facilities is to improve the service quality of medical records including completeness, speed, and accuracy in providing information to health care needs. Complete and accurate medical records can be used as a healthcare reference, legal basis (medico legal), supporting information to improve medical information quality, medical research, and as the basis of assessing hospital performance. The objective of the study was to determine the factors that affect the incompleteness of inpatient medical record at Muhammadiyah University Hospital (UMM Hospital). Descriptive analysis was used to analyze the data, while data collection was done through interview, observation, and document study. The study has been conducted among 40 unassembled inpatient medical record documents, while interview was done to the relevant officers to determine the factors that cause the incompleteness of medical record documents. The observation was carried out to complete the interview section, whereas, the document study showed that the number of incomplete medical record was 100%,...
human resources availability. Therefore, it is necessary to conduct a need analysis on pharmaceutical personnels based on their workload. This research aims to determine the personnel need in pharmacy installation of Universitas Muhammadiyah Malang Hospital based on its workload. It was a descriptive research with observation and interview as primary data and annual report as secondary data. The WISN ratio of 0.4 was gained by comparing the condition in the field with the WISN calculation results. The ratio < 1 means that the current amount of human resources is smaller than the requirement standard. It indicates the pharmacy installation condition in Universitas Muhammadiyah Malang Hospital is currently lack of human resources Keberhasilan standar pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia. Karena itu perlu dilakukan analisis kebutuhan tenaga farmasi berdasarkan beban kerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kebutuhan SDM di IFRS UMM berdasarkan beban kerjanya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode pengumpulan data primer melalui observasi dan wawancara serta data sekunder berupa laporan bulanan maupun tahunan. Rasio WISN dihitung dengan membandingkan kondisi di lapangan dengan hasil perhitungan WISN. Hasil penelitian diperoleh nilai rasio WISN sebesar 0,4. Rasio < 1 dapat diartikan bahwa jumlah tenaga saat ini lebih kecil dibandingkan dengan tenaga yang dibutuhkan. Sehingga dapat dikatakan kondisi IFRS UMM saat ini kekurangan tenaga farmasi.
Latar belakang: Selama 3 tahun pencapaian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kendal Kerep Kota Malangmengalami fluktuasi, dan hanya 1 dari 17 orang yang berkaitan dengan pelayanan terhadap ASI saja yang telah dilatihkonseling menyusui.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pelatihan konseling menyusui terhadap dukungan petugas kesehatan dalampemberian ASI di wilayah kerja Puskesmas Kendal Kerep Kota Malang.Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian quasi experiment (eksperimensemu) dengan rancangan NonEquivalent Control Group.Hasil penelitian: Ada perbedaan dukungan petugas kesehatan (pre-test dan post-test) pada kelompok kontrol danperlakuan (uji Wilcoxon= 0,000< 0,05); Terdapat perbedaan dukungan petugas kesehatan dalam pemberian ASI (pretest/post-test)pada kelompok kontrol dan perlakuan (uji Mann-Whitney=0,000 < 0,05); rata-rata (means)penilaianpre-testdan post-test baik pada kelompok kontrol dan perlakuan terhadap dukungan petugas kesehatan mengalamipeningkatancukup drastis (9,167).Kesimpulan: Ada perbedaan positif dukungan petugas kesehatan kepada ibu dalam memberikan ASI sebelum dansesudah mendapat pelatihan konseling menyusui. Pelatihan konseling menyusui sangat efektif merubah perlakuanpetugas kesehatan dalam mendukung upaya pemberian ASI.Kata kunci: Pemberian ASI, dukungan petugas kesehatan dan pelatihan konseling menyusui.
Abstrak Penggunaan dan pengembangan sel punca dalam bidang penelitian dan aplikasinya diklinik dalam rangka mengobati penyakit tidak terlepas dari masalah etik yang mungkin membayanginya, khususnya penggunaan dan pemanfaatan sel punca yang berasal dari embrio (embryonic stem cells). Dasar pengetahuan sel punca merupakan hal yang penting untuk diketahui karena dari sana bisa dikembangkan sel punca tersebut akan berubah menjadi sel permanen. Penggunaan sel punca dalam bidang penelitian dan pengobatan penyakit tidak terlepas dari etika yang dianut untuk menghormati sel punca tersebut, karena masih banyak kontroversi terhadap pengadaan sel punca. Kata kunci : sel punca
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.