2017
DOI: 10.22437/jkam.v1i2.4292
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Peningkatan Kualitas Garam Menjadi Garam Industri Di Desa Sanolo Kecamatan Bolo Kabupaten Bima

Abstract: Tujuan pokok pelaksanaan KKN-PPM di Desa Sanolo Kecamatan Bolo Kabupaten Bima adalah peningkatan kualitas garam rakyat menjadi garam industri. Garam rakyat di Desa Sanolo saat sudah menggunakan teknologi geomembran, namun perlu ditingkatkan kualitasnya menjadi garam industri baik untuk industri pangan maupun industri non pangan. Kualitas garam utamanya ditentukan oleh kandungan NaCl serta pengotornya seperti kalsium, magnesium, sulfat, barium dan besi. Pelaksanaan KKN-PPM ini diperoleh produk berupa garam bery… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
1
0
5

Year Published

2019
2019
2024
2024

Publication Types

Select...
5
1

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(6 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
5
Order By: Relevance
“…Mengacu pada penelitian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa keterkaitan antara kualitas dan harga komoditi garam tidak terpisahkan dan saling mempengaruhi. Menurunnya motivasi petambak dalam meningkatkan kualitas disebabkan oleh rendahnya harga garam di tingkat petambak (Izzaty & Permana, 2011;Wiraningtyas et al, 2017). Hal ini diperparah dengan banyaknya keterbatasan yang dimiliki petambak dalam meningkatkan kualitas hasil panennya, seperti waktu yang lama untuk menghasilkan garam yang berkualitas (Erlina & Kurniawan, 2015) ataupun keterbatasan lahan, gudang dan permodalan (Izzaty & Permana, 2011).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Mengacu pada penelitian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa keterkaitan antara kualitas dan harga komoditi garam tidak terpisahkan dan saling mempengaruhi. Menurunnya motivasi petambak dalam meningkatkan kualitas disebabkan oleh rendahnya harga garam di tingkat petambak (Izzaty & Permana, 2011;Wiraningtyas et al, 2017). Hal ini diperparah dengan banyaknya keterbatasan yang dimiliki petambak dalam meningkatkan kualitas hasil panennya, seperti waktu yang lama untuk menghasilkan garam yang berkualitas (Erlina & Kurniawan, 2015) ataupun keterbatasan lahan, gudang dan permodalan (Izzaty & Permana, 2011).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Untuk menjadi garam konsumsi pengotor yang berasal dari ion-ion Ca 2+ , SO4 2-, Fe 3+ , Mg 2+ dan lumpur harus dihilangkan. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas garam adalah dengan melakukan rekristalisasi garam dan pencucian garam (Wiraningtyas et al 2017). Untuk melakukan pencucian garam, dibutuhkan mesin pencuci garam skala kecil dengan sistem operasi yang sederhana yang mudah untuk digunakan oleh petani konvensional.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Garam konsumsi terbagi atas garam ©Fakultas Peternakan, Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana ISSN:2301-5381 e-ISSN:2745-0010 Amah, dkk (2022:108-117) Diterima: September 2022 Disetujui: Oktober 2022 http://ejurnal.undana.ac.id/jaqu/index 109 meja dan garam dapur. Perbedaan keduanya terletak pada kandungan NaCl dan spesifikasi mutu (Wiraningtyas et al, 2017). Hasil produksi garam di Indonesia saat ini masih banyak yang belum memenuhi mutu SNI (Hidayat, 2011).…”
Section: Berdasarkan Kegunaannya Garamunclassified