Kulit bawang merah merupakan salah satu tanaman yang diduga memiliki aktifitas sebagai tabir surya sehingga dilakukan penelitian tentang penentuan nilai sun protection factor (SPF) dari ekstrak etanol kulit bawang merah. Tujuan penelitian ini adalah menentukan nilai SPF dari kulit bawang merah, menentukan konsentrasi optimum dari ekstrak kulit bawang merah dan memanfaatkan kulit bawang merah sebagai sunscreen. Ekstrak kulit bawang merah didapat dengan cara diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 50%, kemudian fitrat yang diperoleh dipanaskan sampai mendapatkan ekstrak kental. Ekstrak kental kulit bawang merah kemudian dibuat variasi konsentrasi 4 ppm, 8 ppm, 12 ppm, dan 16 ppm. Larutan tersebut selanjutnya diukur absorbansinya pada spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 290 – 320 nm yaitu panjang gelombang untuk sinar UV B. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol kulit bawang merah memiliki aktivitas sebagai tabir surya. Nilai SPF yang diperoleh dari variasi konsentrasi 4 ppm, 8 ppm, 12 ppm dan 16 ppm dengan nilai SPF berturut- turut yaitu 11,44; 20,12; 30,80 dan 34,83. Konsentrasi optimum pada kulit bawang merah terdapat pada konsentrasi 16 ppm dengan nilai SPF 34,83.
Tujuan pokok pelaksanaan KKN-PPM di Desa Sanolo Kecamatan Bolo Kabupaten Bima adalah peningkatan kualitas garam rakyat menjadi garam industri. Garam rakyat di Desa Sanolo saat sudah menggunakan teknologi geomembran, namun perlu ditingkatkan kualitasnya menjadi garam industri baik untuk industri pangan maupun industri non pangan. Kualitas garam utamanya ditentukan oleh kandungan NaCl serta pengotornya seperti kalsium, magnesium, sulfat, barium dan besi. Pelaksanaan KKN-PPM ini diperoleh produk berupa garam beryodium dan garam kualitas industri. Metode yang digunakan dalam peningkatan kualitas garam yaitu dengan menggunakan metode rekristalisasi. Untuk meningkatkan partisipasi kelompok sasaran akan diberikan pelatihan proses produksi. Adapun langkah-langkah operasional yang dilakukan meliputi analisis bahan baku, proses pencucian garam, proses rekristalisasi dan analisis produk. Berdasarkan hasil kegiatan KKN-PPM yang sudah terlaksana mengindikasikan bahwa masyarakat Desa Sanolo sangat membutuhkan adanya pengetahuan baru dan penerapan teknologi serta pemberdayaan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan peran serta dan partisipasi masyarakat dalam setiap pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan. Berbagai program yang telah dilaksanakan berjalan dengan baik yang meliputi berbagai aspek diantaranya peningkatan kualitas dan nilai tambah produk petani garam, penerapan teknologi tepat guna, penyuluhan pertanian dan partisipasi dalam pendidikan.
The method used in alginate extraction has been using conventional heating. Lately, Microwave-Assisted Extraction (MAE) has been widely used to extract active compounds from natural ingredients. This study aims to extract sodium alginate from Sargassum sp. using MAE method. This research was conducted by determining the optimum power level and extraction time using a commercial microwave. Power level optimization is carried out at level 70; 80; 90 and 100, while extraction time is carried out for 15; 16; 17 and 18 minutes. The results showed that sodium alginate products were obtained at levels 70, 80, 90 and 100, respectively 0.5%; 37.13%; 23.36% and 1.2%. While sodium alginate products are obtained at variations in extraction time for 15; 16; 17 and 18 minutes were obtained respectively 27.4%; 37.13%; 26.1% and 25.76%. The characterization of sodium alginate products was carried out by analysis of water content, ash content, brightness, and viscosity in the sequence obtained by 14.43%; 14.63%; 78.62 and 95.00 cps. The results of the analysis of heavy metal content obtained that the product of sodium alginate extracted did not contain metal Pb and Hg. FTIR spectra results showed the presence of hydroxyl (-OH) functional groups at wave numbers 3448.7 cm-1 and 1620.21 cm-1 ; C-H bond at 2931.8 cm-1 ; alkene group at 2337.7 cm-1 ; sodium (Na) bond at 1419.61 cm-1 ; carbonyl group at 1095.57 cm-1 and carboxylic and ketone groups at 1033.85 cm-1. Based on the results of the characterization proving that the product obtained is a sodium alginate compound.
The Community Partnership Program reported in this paper aimed to produce iodized salt using the innovative Solar termal Salt House in increasing the production and productivity of salt pond land with low costs and sustainability. The method used was the salt crystallization technique produced by small salts and then washed with brine to remove impurities to obtain white, shiny, salt crystals. The crystals obtained were then dried in the Solar Thermal Salt House to protect them from pollution and dust particles. The dried salt crystals were sorted using a filter to get a uniform crystal size before they were iodized and packaged for sales. The iodized salt was sold at a price of 1,000.00 IDR for 250 grams. The results showed that producing iodized salt through the Solar Thermal Salt House was able to help the participants to increase the production and productivity of their pond land. The use of geothermal plastic as a crystallization table was shown to be able to increase the quantity and quality of salt products in Sanolo Village, Bolo District, Bima Regency. It was also found that odized salt production mulitiplied farmers' income by up to 400%, as well as changes in their behavior in the application of science and technology to produce salt.
Tenun bima adalah kain tradisional yang potensial dalam perkembangan jaman pewarna alami. Keberadaan pewarna alami dinilai penting karena sifatnya yang ramah lingkungan dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan berbagai warna pada tenunan yang dimana jenis-jenis tumbuhan yang digunakan sebagai pewarna alami pada tenun bima ini adalah kulit bawang merah. Metode penelitian ini menggunakan eksperimen kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Waktu Maserasi Terhadap Ekstrak Zat Warna Dari Kulit Bawang Merah Dan Aplikasinya Pada Benang Tenun Kain Bima. Pelarut yang dugunakan dalam penelitian ini adalah etanol 96%. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh waktu maserasi terhadap ekstrak dari kulit bawang merah terdapat pada variasi waktu 1 jam dengan nilai absorbansinya 2.842 nm.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.