Agrowisata Desa Sibetan telah dibuka sejak tahun 2003, namun harapan adanya wisatawan yang datang ke Desa Sibetan dapat meningkatkan daya jual salak nyatanya wisatawan yang mengunjungi agrowisata belum optimal menjadi konsumen salak yang dihasilkan di Desa Sibetan, sehingga salak yang dihasilkan saat panen raya belum dapat dipasarkan seluruhnya. Kondisi ini membutuhkan dampingan kepada kelompok dalam mendukung agrowisata khususnya penguatan SDM di Desa Sibetan. Pengabdian dilakukan di Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem. Pengabdian dilakukan dengan beberapa metode yaitu : Sosialisasi, Pelatihan, Pendampingan , Evaluasi, Tindak Lanjut. Pengabdian melibatkan kelompok yang bergerak dalam bidang produksi dan pemasar buah salak di Desa Sibetan berjumlah 5 Kelompok, adapun kelompok tersebut antara lain : Kelompok Dukuh Lestari, Kelompok Kerta Semaya, Werdi Guna, Mekar sari. Jumlah seluruh anggota kelompok sebanyak 118 orang. Kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa terdapat perubahan pengetahuan anggota kelompok dalam bidang pemasaran buah salak, pengemasan dan higenisasi produk yang di pasarkan di wilayah agrowisata. Pendampingan yang dilakukan pada kelompok tani di Desa Sibetan menunjukkan bahwa terdapat perubahan terhadap ketrampilan kelompok dalam pemasaran produk menggunakan media online, pengemasan salak dan higenisasi produk mencapai 80%. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa kendala yang dihadapi anggota kelompok seperti penguasaan teknologi dalam penggunaan android masih lemah. Property untuk pengemasan salak belum banyak di jumpai di Desa Sibetan, dan higenisasi produk belum terbiasa dilakukan pada proses panen salak. Sehingga diperlukan pendampingan lanjutan untuk mengatasi kendala yang dihadapi kelompok.