Peningkatan Sifat Moisture Management Dan Soil Release Pada Kain Tenun Poliester Menggunakan Senyawa Kopolimer Hidrofilik

Abstract

Kemampuan moisture management dan soil release merupakan dua faktor penting yang dapat mempengaruhi tingkat kenyamanan dan kemudahan perawatan pada pakaian. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki sifat moisture management dan soil release pada kain poliester sehingga lebih nyaman saat dipakai dan mudah melepaskan kotoran saat dicuci. Metode penelitian ini adalah dengan melakukan proses penyempurnaan pada kain tenun poliester menggunakan senyawa kopolimer hidrofilik, meliputi tahapan perendaman (dipping), pemerasan (padding), pengeringan (drying), dan pemanasawetan (curing). Untuk memperoleh kondisi proses terbaik, dilakukan percobaan dengan memvariasikan beberapa parameter, yaitu konsentrasi senyawa kopolimer hidrofilik (10 g/L; 20 g/L; 30 g/L; 40 g/L), suhu pemanasawetan (150 °C; 160 °C; 170 °C) dan waktu pemanasawetan (0,5 menit; 1 menit; dan 1,5 menit). Evaluasi dilakukan melalui pengujian menggunakan alat moisture management tester (MMT) dan uji soil release. Hasil uji menunjukan bahwa terjadi peningkatan sifat moisture management dan soil release pada kain poliester setelah diberi perlakuan dengan senyawa kopolimer hidrofilik. Kondisi proses optimum diperoleh pada konsentrasi 30 g/L, suhu pemanasawetan160 °C, dan waktu pemanasawetan 1 menit.

Studi Sifat Fisik Dan Kenyamanan Kain Mukena

“…3 Kenyamanan dapat didefinisikan sebagai sebuah kesetimbangan kondisi yang menyenangkan secara fisik, fisiologi dan psikologi antara manusia dan lingkungannya. 4 Kenyamanan sensorial manusia berkaitan erat dengan interaksi mekanik antara tekstil dan tubuh manusia itu sendiri sehingga pegangan kain (fabric hand) dan sentuhan kain (fabric touch) adalah komponen penting dalam mengekspresikan bagaimana konsumen merasakan kenyamanan tekstil baik dengan menyentuhnya dengan jari maupun mengenakannya. 5 Maka dari itu perlu dilakukan pengujian kenyamanan untuk melihat preferensi kenyamanan secara kuantitatif.…”

“…Pengujian MMT dilakukan untuk mengetahui pergerakan terkontrol uap air dan cairan (keringat) dari permukaan kulit ke atmosfer melalui kain. 4…”

“…Menurut wibisana dkk (2020) nilai AOTI merupakan salah satu parameter dalam penentuan kategori moisture management fabrics yang berpengaruh terhadap sifat wicking kain. 4 Nilai AOTI yang didapatkan berada di grade 3 untuk PEP2 dan grade 4 untuk PES, CTP, PEP1 dan PEP 3, hal ini menunjukkan kain akan lebih cepat kering saat terbasahi oleh cairan keringat.…”