ABSTRAK Insidensi luka sering ditemukan setiap tahunnya di Indonesia baik luka bersih maupun kotor. Namun pada praktiknya, pengobatan luka di masyarakat masih belum diterapkan sesuai dengan prinsipnya. Maka solusi yang dapat diberikan adalah dengan melakukan pembelajaran mengenai perawatan luka sesuai jenis dan karakteristiknya untuk mencegah terjadinya komplikasi dan infeksi. Pendidikan kesehatan perawatan luka ini dilakukan dengan teknik pembelajaran ceramah dan demonstrasi. Tujuan dilakukannya pendidikan kesehatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemandirian keluarga dalam merawat luka pada pasien dengan luka. Sasaran pada pendidikan kesehatan ini adalah keluarga pasien di ruang rawat inap salah satu Rumah Sakit di Sumedang. Media yang digunakan pada penyampaian pendidikan kesehatan ini adalah leaflet, power point, dan tayangan video. Berdasarkan hasil analisis seluruh peserta 100% memiliki pengetahuan yang baik karena dapat menjawab dengan benar pada akhir post-test sehingga dapat disimpulkan terjadi peningkatan pengetahuan keluarga pasien mengenai luka dan cara perawatannya. Oleh karena itu pendidikan kesehatan terkait perawatan luka diharapkan dapat dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian keluarga dalam melakukan perawatan luka setelah di rawat di Rumah Sakit. Kata Kunci: Pengetahuan, Perawatan Luka, Keluarga, Kemandirian ABSTRACT The incidence of wounds is often found every year in Indonesia, both clean and dirty wounds. However, in practice, wound treatment in society is still not implemented according to its principles. So the solution that can be given is to learn about wound care according to its type and characteristics to prevent complications and infections. Wound care health education is carried out using lecture and demonstration learning techniques. The aim of this health education is to increase family knowledge and independence in caring for wounds in patients with wounds. The target of this health education is the patient's family in the inpatient room of one of the hospitals in Sumedang. The media used to deliver this health education are leaflets, power points and video shows. Based on the analysis results, all participants had 100% good knowledge because they were able to answer correctly at the end of the post-test so it can be concluded that there was an increase in the patient's family's knowledge regarding wounds and how to treat them. Therefore, it is hoped that health education related to wound care can be carried out on an ongoing basis to increase family independence in carrying out wound care after being treated in hospital. Keywords: Knowledge, Wound Care, Family.