Perawat adalah sumber daya utama dan merupakan bagian penting dari pemberian layanan dalam sistem kesehatan. Motivasi dan kinerja perawat profesional menentukan kualitas kesehatan pasien dan memiliki pengaruh signifikan terhadap keberhasilan rumah sakit. Oleh karena itu, kebutuhan motivasi perawat sangat penting dalam menentukan kualitas layanan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi motivasi kerja perawat di Rumah Sakit Umum YARSI Pontianak. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 32 orang perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit YARSI Pontianak. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square untuk mengetahui hubungan bivariat antar variabel dan uji regresi logistik berganda untuk menganalisis faktor yang paling memengaruhi motivasi kerja perawat. Hasil analisis statistik menunjukkan faktor prestasi, pengakuan, hubungan pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan pengembangan potensi individu mempunyai hubungan yang signifikan terhadap motivasi kerja perawat sedangkan faktor yang paling dominan berpengaruh adalah prestasi (wald = 4,130).
Latar Belakang: IGD (Instalasi Gawat Darurat) merupakan salah satu unit Rumah Sakit yang dimana perawat memberikan tindakan keperawatan gawat darurat yang memerlukan penanganan Primary Survey terkait dalam pengetahuannya.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang BTCLS (Basic Trauma Cardiac Life Support) dengan penanganan Primary Survey di IGD. Penelitian ini dilakukan di IGD RSU Yarsi Pontianak Provinsi Kalimantan Barat.Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode analitik korelatif menggunakan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling yaitu sebanyak 16 responden. Uji data statistik ini menggunakan uji Chi-Squere dengan program SPSS.Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pengetahuan perawat dengan BTCLS 75 % dengan kategori baik pada penanganan primary survey yang terampil dan 25% dengan kategori kurang dalam pengetahuan perawat tentang BTCLS dengan penanganan Primary Survey tidak terampil. Maka didapatkan nilai p value =0,046 (p value 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima, yang artinya ada hubungan pengetahuan perawat tentang BTCLS dengan penanganan Primary Survey.Kesimpulan: Tingkat pengetahuan perawat tentang Basic Trauma Cardiac Life Support ada berhubungan dengan penanganan Primary Survey. Sehingga rumah sakit secara umum dan instalasi gawat darurat pada khususnya diharapkan melakukan pelatihan, workshop dan seminar untuk meningkatkan ketempilan dan pengetahuan perawat dalam penanganan keperawatan gawat darurat .
ABSTRAK Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi salah satu penyebab utama kematian. Hipertensi dapat menyebabkan penyakit serius lainnya seperti penyakit stroke, penyakit jantung, penyakit ginjal dan lain-lain. Penderita hipertensi kebanyakan tidak menyadari bahwa mereka memiliki tekanan darah yang tinggi. Umumnya diketahui saat melakukan pemeriksaan kesehatan atau dalam kondisi kesehatan yang buruk. Tujuan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang manjemen hipertensi. Metode palaksanaan pengabdian kepada masyarakat adalah penyuluhan tentang hipertensi pada penderita hipertensi di Wilayah UPT Puskemas Gang Sehat Kota Pontianak. Hasil pengabdian kepada masyarakat didapatkan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang manajemen hipertensi. Pengetahuan merupakan dasar dalam merubah perilaku seseorang menjadi lebih sehat. Kata Kunci: Edukasi, Hipertensi ABSTRACT Hypertension is a non-communicable disease that is one of the main causes of death. Hypertension can cause other serious diseases such as stroke, heart disease, kidney disease, and others. Most people with hypertension do not realize that they have high blood pressure. It is generally discovered during a medical examination or is in poor health. The purpose of community service is to increase public knowledge about hypertension management. The method of implementing community service is counseling about hypertension in hypertension sufferers in the UPT Puskemas Gang Sehat area, Pontianak City. The results of community service showed an increase in public knowledge about hypertension management. Knowledge is the basis for changing one's behavior to be healthier. Keywords: Education, Hypertension
Introduction: The safety of drug administration, especially high alert drugs, is an indicator of patient safety. Several conditions such as workload and work fatigue can cause errors in medication administration.Purpose: This study aims to identify the relationship between workload and work fatigue with the application of double checking in the administration of high alert drugs in the intensive care unit at RSUD dr. Soedarso Pontianak.Method: This study uses an analiytic observational design with a cross-sectional approach. The research sample was 49 intensive nurses at RSUD dr. Soedarso Pontianak who was selected by accidental sampling technique. The instruments used in data collection consisted of a NASA TLX questionnaire to measure workload, a Fatigue Assessment Scale (FAS) questionnaire to measure work fatigue and a nurse implementation questionnaire in the implementation of double checking in the administration of high alert drugs.Result: The results showed that work fatigue was related to the application of double checking in the administration of high alert drugs in the intensive care unit, while workload was not related. Conclusion: There is a correlation between work fatigue and the implementation of double checking in the administration of high alert drugs in the intensive care unit. Keywords : double checking, high alert drug, work fatigue, workload ABSTRAK Pendahuluan: Keamanan pemberian obat terutama obat high alert merupakan indikator keselamatan pasien. Beberapa kondisi seperti beban kerja dan kelelahan kerja dapat menyebabkan terjadinya kesalahan dalam pemberian obat-obatan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan beban kerja dan kelelahan kerja dengan penerapan double checking dalam pemberian obat high alert di unit perawatan intensif di RSUD dr. Soedarso Pontianak.Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan crossectional. Sampel penelitian adalah 49 perawat intensif RSUD dr. Soedarso Pontianak yang dipilih secara accidental. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data terdiri dari kuesioner NASA TLX untuk mengukur beban kerja, kuesioner Fatigue Assessment Scale (FAS) untuk mengukur kelelahan kerja dan kuesioner implementasi perawat dalam pelaksanaan double checking dalam pemberian obat-obatan high alert.Hasil: Hasil penelitian diketahui kelelahan kerja berhubungan dengan penerapan double checking dalam pemberian obat high alert di unit perawatan intensif sedangkan beban kerja tidak berhubungan.Kesimpulan: Ada korelasi antara kelelahan kerja dengan implementasi double checking dalam pemberian obat-obatan high alert di unit perawatan intensif. Kata kunci: Beban kerja, double checking, kelelahan kerja, obat high alert
Salah satu indikator keberhasilan pelayanan kesehatan yakni kepuasan pasien serta rendahnya beban kerja perawat. Perawat di dalam melaksanakan pekerjaannya mempunyai tugas serta tanggung jawab yang sangat besar kepada pasien serta keluarganya, sehingga seorang perawat dituntut untuk handal dalam melayani pasien, apabila perawat mempunyai beban kerja yang besar, sehingga dapat membagikan pengaruh yang besar terhadap pelayanan, sehingga tingkatan kepuasan pasien terhadap pelayanan alami penyusutan. Tujuan: Mengetahui hubungan antara pelayanan kesehatan dan beban kerja perawat dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit X Pontianak. Metode: Penelitian ini menggunakan prosedur explanatory research dengan pendekatan Cross sectional serta menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 59 pasien, dengan metode purposive sampling. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yakni pearson product moment. Hasil: Hasil penelitian analisis diketahui hubungan pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit X Pontianak dengan nilai signifikan (p=. 000) < ( 0. 05), sehingga Ha diterima terdapat hubungan antara pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien di rumah sakit. Sebaliknya buat hubungan beban kerja perawat dengan kepuasan pasien di peroleh nilai signifikan (p=-0. 826) > (ɑ= 0. 05), sehingga Ha ditolak adalah tidak terdapat hubungan antara beban kerja perawat dengan kepuasan pasien di rumah sakit. Kesimpulan: Bisa disimpukan jika terdapat hubungan korelasi antara pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien di rumah sakit sebaliknya untuk variabel beban kerja perawat tidak terdapat terdapat hubungan korelasi dengan kepuasan penderita di Rumah Sakit X Pontianak.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.