Indonesia memiliki pengalaman dan kemungkinan yang tinggi di masa depan mengalami bencana gempa bumi akibat letak geografis. Sehingga menjadi sebuah keharusan untuk mengantisipasi situasi tersebut khususnya pada pasca bencana. Salah satu hal yang dapat dijalankan adalah melakukan kolaborasi Penta Helix, di mana melibatkan pemerintah, akademisi, sektor bisnis, komunitas, dan media. Tujuan penelitian adalah untuk memberikan pemahaman dan gambaran tentang kolaborasi Penta Helix dalam penanganan pasca bencana gempa bumi. Peran pemerintah dibutuhkan dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan, evaluasi, promosi, perizinan, alokasi keuangan, kebijakan inovasi publik, dan membangun jaringan dengan mitra swasta maupun masyarakat. Pada penelitian ini diketahui bahwa pemerintah berperan mengkoordinasi para unsur atau pemangku kepentingan lainnya supaya berkontribusi dalam pengembangan kolaborasi ini. Khususnya pada situasi pasca bencana gempa bumi dibutuhkan kesigapan dalam pengambilan keputusan oleh pemerintah demi mempercepat penanganan bencana serta meminimalisir kelalaian yang merugikan negara. Bisnis dapat berperan menopang kebutuhan materil maupun nonmateril sesuai usaha dan kapasitas yang dimiliki. Akademisi berperan sebagai konseptor untuk membangun konsep, teori, dan pemikiran baru untuk membantu penanganan pasca bencana menjadi lebih unggul dan menunjang tujuan. Media membantu peningkatan kesadaran bencana dalam rangka kesiapsiagaan bencana, saat bencana atau tanggap darurat, dan pasca bencana. Hal ini didukung oleh peningkatan teknologi dan akses informasi melalui berbagai platform. Sedangkan komunitas berperan sebagai akselerator, di mana membantu mempercepat proses pencapaian pemulihan, rehabilitasi, dan rekonstruksi sesuai dengan arahan dari penanggung jawab atau koordinator penanganan pasca bencana. Sementara itu pekerja sosial memiliki peranan sebagai relawan bencana, perencana program kebencanaan, dan pelaksana program kebencanaan.