The development of disaster studies is currently very fast. Disaster events from year to year are a record as well as data on how disasters are very detrimental to human survival as a history. We need a disaster preparedness in anticipation of disaster management by paying attention to the history of disasters and their countermeasures. The authors are interested in analyzing the data from a national security perspective. The research approach used was a descriptive quantitative approach which aims to analyze and describe the history of disasters and disaster management in Indonesia. Sources of data in this study were secondary data in the form of DesInvertar Indonesia and Indonesian Disaster Risk Index data (IRBI). The data analysis technique used was the quantitative method through univariate analysis of the research variables. This research contributes to the latest knowledge regarding the history of disasters and their countermeasures in Indonesia from a national security perspective. The results showed that the incidence of disasters was increasingly varied which caused losses in society. Disasters that occurred in all regions of Indonesia in the period 1815 to 2019 were dominated by climate-induced disasters such as floods with a total of 10,438 events, landslides totaling 6,050 incidents, 2,124 drought events, and forest and land fires totaling 1,914 events. There is an increasing trend of disaster incidents every year, where the total number of disasters in 1815 amounted to 1 increased to 3,885 incidents in 2019. Maintaining national security through disaster risk management is absolutely necessary for the sovereignty of a country, so that good disaster management is a form of protection for the entire nation from all threats, especially national security threats originating from non-military threats in the disaster aspect.
“Ring of fire” yang mengelilingi wilayah Indonesia, bonus demografi dan beberapa faktor lainnya membuat Indonesia menjadi wilayah yang rawan terhadap bencana. Hal tersebut seperti yang terekam pada DIBI pada periode tahun 2010 – 2020 terdapat 24.969 kejadian bencana. Penelitian ini merupakan kajian risiko bahaya bencana berdasarkan jumlah kejadian dan dampak bencana di Indonesia pada periode tersebut. Tujuan dari penelitian ini sendiri adalah untuk menilai risiko bahaya akibat bencana yang terjadi dan kedepannya bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran serta acuan dalam mitigasi, pencegahan, kesiagaan, kesiapsiagaan bencana di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuantitatif dengan pendekatan deskriptif berdasarkan data sekunder. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bencana yang paling berisiko tinggi adalah banjir. Hal tersebut sesuai dengan data yang terekam oleh Data dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI) frekuensi kejadian banjir merupakan bencana yang paling sering terjadi di Indonesia. Dan wilayah Indonesia yang mempunyai risiko bahaya paling tinggi terhadap bencana adalah Provinsi Jawa Barat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah semua Provinsi di Indonesia mempunyai risiko bahaya terhadap bencana. Sehingga perlu adanya perhatian lebih terhadap mitigasi, pencegahan, kesiagaan dan kesiapsiagaan sesuai dengan tingkat risiko khususnya bencana banjir dan Jawa Barat. Bencana banjir merupakan bencana yang mempunyai risiko paling tinggi dan Provinsi Jawa Barat merupakan wilayah yang mempunyai risiko bahaya paling tinggi terhadap bencana.
[Estimation of The Threat of Earthquake and Tsunami in Pidie Jaya Regency to Support National Security]. Bencana merupakan suatu ancaman non-militer dan nyata yang dihadapi dunia saat ini. Bencana mengancam keselamatan masyarakat yang pada akhirnya mengancam keamanan nasional suatu negara, termasuk Indonesia. Ancaman nyata yang saat ini dirasakan oleh masyarakat Indonesia adalah peningkatan kejadian bencana yang dirasakan hampir diseluruh wilayah Indonesia. Kabupaten Pidie Jaya yang merupakan bagian dari Provinsi Aceh juga memiliki ancaman multi bencana seperti gempabumi dan tsunami. Gempabumi yang terjadi di Pidie Jaya disebabkan oleh aktivitas Sesar Pidie dengan arah bidang patahan mendatar atau strike-slipe. Selain itu, terdapat Zona Megathrust Sumatera dan Sesar Besar Sumatera yang berada di Provinsi Aceh dengan aktivitas kegempaan yang dapat berpotensi tsunami. Dalam penelitian ini dilakukan suatu simulasi tsunami dengan output wilayah-wilayah yang berpotensi tsunami berserta run up atau ketinggian air tsunami akibat gempa di Zona Megathrust Aceh-Andaman. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif (deskriptif analisis) sebagai desain penelitian. Penelitian dilakukan pada 18 Maret 2021 di ruang operasional InaTEWS (Indonesia Tsunami Warning System) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menggunakan bantuan software TOAST (Tsunami Observation and Simulation Terminal). Dari seluruh rangkaian pengolahan dan analisis data didapatkan hasil bahwa Zona Megathrust Aceh-Andaman berpotensi tsunami dengan run up (ketinggian air tsunami) yang paling tertinggi sebesar 10,5 meter di Meulaboh, Kab. Aceh Barat, 5,5 meter di Kota Sabang, dan 3 meter di Kabupaten Pidie Jaya dengan waktu tiba tsunami (golden time) sekitar 24 menit 55 detik. Kajian atas estimasi gempabumi dan tsunami ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dalam penentuan kebijakan BPBD Pidie Jaya dalam upaya mitigasi bencana untuk melindungi masyarakat Pidie Jaya dan mewujudkan keamanan nasional.
Geographically, Indonesia is located on disaster prone area. Natural disasters such as earthquakes, tsunamis, floods, landslides, volcanic eruptions and non-natural disaster such as Covid-19 Pandemic often occur in various places in Indonesia including in Pidie Jaya, Aceh Province. These disasters have a big influence on many aspects of the socio-economic life of the affected communities. Managing disaster properly will reduce the risk so that it will provide security and resilience community that can anticipate all the impacts of disasters. Collaboration in the form of the Pentahelix Synergy concept involving elements of the Government, Society, Academics, and the Business Industries is one of the important aspect in disaster management. Furthemore, the mass media and the private sector will provide great energy to solve the problem during disaster. This paper discuss about the synergy of Pentahelix in dealing with natural and non-natural disasters in Pidie Jaya Regency, Aceh Province. The results will be useful as lesson learned to support National Security program in Indonesia.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.