Kejadian gempa bumi secara objektif terbukti erat hubungannya dengan timbulnya masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan stress pasca trauma setelah bencana, yang dapat berdampak negatif jika terus-menerus dirasakan oleh korban. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kecemasan pasca gempa bumi warga Desa Cijedil Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kuantitatif. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling, dimana 129 subjek penelitian merupakan korban pasca gempa bumi di Desa Cijedil, Kec. Cugenang, Kab. Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Penelitian ini menunjukkan hasil mayoritas masyarakat korban pasca gempa bumi mengalami gangguan tidur, yaitu sebanyak 68 responden (52.71%). Penelitian ini juga menunjukkan terdapat sebanyak 72 responden (55.81%) berada pada kategori kecemasan ringan. Disarankan untuk masyarakat korban pasca gempa meningkatkan koping manajemen stress yang efektif menurunkan tingkat kecemasan, yaitu seperti kegiatan keagamaan, cognitive behavior therapy, art therapy, terapi healing, dukungan emosial, dan play therapy.
Kata Kunci : Gempa bumi, Kecemasan, Kesehatan Mental