2017
DOI: 10.30883/jba.v37i2.211
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penyakit Masa Lampau Pada Penduduk Caruban Masa Klasik- Islam: Suatu Tinjauan Paleopatologi

Abstract: Caruban is a site which emerged between Classical and Islamic period. This site is, located in Lasem District ABSTRAKSitus Caruban merupakan situs peralihan antara masa Klasik dan Islam di Jawa (abad 14-17 M) yang terletak di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Pada penggalian tahun 1981 ditemukan tiga rangka manusia pada situs ini. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui penyakit masa lampau yang terdapat pada rangka-rangka tersebut dan melihat kaitannya dengan aspek budaya, dengan menggu… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

1
2

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(1 citation statement)
references
References 30 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Pangur atau pengikiran gigi yang dilakukan pada masyarakat Bali modern tidak sangat invasif seperti yang terjadi pada individu ini. Namun, apabila mempertimbangkan hasil kajian temuan gigi dari situs lainnya di Indonesia seperti Semawang, Liang Toge dan Caruban (Koesbardiati et al, 2015;Prayudi & Suriyanto, 2017), Gilimanuk , Bendahara (Prayudi & Suriyanto, 2021) dan Jera Lompo'E , maupun situs di Kamboja seperti Phum Nay dan Phum Sophy (Domett et al, 2011), modifikasi gigi dalam bentuk pengikiran gigi yang mengakibatkan jejak dalam telah menjadi tradisi budaya yang banyak diterapkan di masa lampau oleh masyarakat tradisional di Indonesia dan Asia Tenggara. Saat ini, tradisi pangur memang telah ditinggalkan oleh sebagian besar masyarakat modern di Indonesia.…”
Section: Modifikasi Gigiunclassified
“…Pangur atau pengikiran gigi yang dilakukan pada masyarakat Bali modern tidak sangat invasif seperti yang terjadi pada individu ini. Namun, apabila mempertimbangkan hasil kajian temuan gigi dari situs lainnya di Indonesia seperti Semawang, Liang Toge dan Caruban (Koesbardiati et al, 2015;Prayudi & Suriyanto, 2017), Gilimanuk , Bendahara (Prayudi & Suriyanto, 2021) dan Jera Lompo'E , maupun situs di Kamboja seperti Phum Nay dan Phum Sophy (Domett et al, 2011), modifikasi gigi dalam bentuk pengikiran gigi yang mengakibatkan jejak dalam telah menjadi tradisi budaya yang banyak diterapkan di masa lampau oleh masyarakat tradisional di Indonesia dan Asia Tenggara. Saat ini, tradisi pangur memang telah ditinggalkan oleh sebagian besar masyarakat modern di Indonesia.…”
Section: Modifikasi Gigiunclassified