Literasi keuangan adalah salah satu kemampuan yang diperlukan oleh anak yang tinggal di panti/rumah asuh sehingga mereka bisa mengambil keputusan terkait dengan keuangan dengan bijaksana. PRAS adalah rumah asuh yang menjadi domisili bagi 20 anak yang saat ini sedang didampingi untuk mengelola budidaya ikan dan tanaman sebagai upaya untuk membangun pola pikir dan tingkah laku yang berbasiskan kemandirian ekonomi. Untuk melengkapi keterampilan budidaya tersebut, maka anak asuh dan Musyrif dilengkapi dengan pelatihan keuangan dan inventori agar nantinya bisa membuat laporan keuangan yang dibagi dalam dua program selama dua tahun (2021-2023). Luaran yang dihasilkan adalah kemampuan peserta pelatihan dan pendampingan yaitu Musyrif dan anak asuh dapat memahami prinsip dasar keuangan syariah dan menyusun laporan keuangan dan inventori berbasis manual dan komputasi. Berdasarkan monitoring dan kuesioner, hasil yang didapatkan adalah adanya penambahan ilmu keuangan syariah pada anak asuh dari tidak ada menjadi rendah dan menengah, sedangkan untuk Musyrif mengalami peningkatan dari menengah ke tinggi. Untuk pengetahuan anak asuh dalam menggunakan komputer untuk menyusun laporan keuangan, maka respon tertinggi adalah tidak 35,3, respon berikutnya ya sebesar 35,3%, dan terendah adalah mungkin 29,4%, Sedangkan hasil kuesioner pengetahuan inventori, mayoritas jawaban ada pada mungkin yaitu 41,5%, diikuti tidak sebesar 35,3%, dan iya mendapat porsi 23,5%. Sedangkan untuk kemampuan tingkat dasar penyusunan laporan keuangan dan inventori manual dan komputerisasi oleh Musyrif, maka respon didapatkan adalah dari tidak ada sama sekali menjadi ada pada level dasar untuk keduanya.