<p class="abstrak">After two years of the COVID-19 pandemic, Universitas Pelita Harapan’s Visual Communication Design Department started conducting hybrid courses. The hybrid course format is a new format implemented as a transition between online education during the pandemic and the soon-offline course. This research explores the effects of the hybrid course for lecturers and students who had conducted two years of online education. The data collection for this qualitative study is through interviews with the student and lecturers, observations of the offline and online classes, and class documentation studies. This research found that the lecturers and the students positively receive the hybrid course as an alternative format for education post-COVID-19 pandemic.</p><p class="abstrak"><strong>Bahasa Indonesia Abstrak</strong></p><p>Setelah dua tahun pandemi COVID-19, Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan mulai mengimplementasikan perkuliahan secara hibrida. Perkuliahan secara hibrida ini adalah format yang baru pertama kali dilakukan, dan dilakukan sebagai transisi antara perkuliahan daring karena pandemi dan perkuliahan luring yang akan kembali diselenggarakan. Penelitian ini mencoba mengeksplorasi pengaruh dari perkuliahan hibrida ini terhadap dosen dan mahasiswa yang telah dua tahun mengikuti perkuliahan daring. Pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan wawancara terhadap dosen dan mahasiswa, observasi perkuliahan daring dan luring, serta studi dokumentasi perkuliahan. Dari penelitian ini didapati bahwa perkuliahan hibrida direspon positif oleh dosen dan mahasiswa, dan menjadi sebuah alternatif format perkuliahan yang baik pasca pandemi COVID-19.</p><p> </p>