2021
DOI: 10.55984/hirono.v1i2.68
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penyuluhan Budidaya Tanaman Sayuran Bagi Tim PKK Di Desa Makete Kecamatan Galela Barat, Kabupaten Halmahera Utara

Abstract: Kegiatan Pengabdian Msyarakat yang dilakukan di Desa Makete, Kecamatan Gaelala Barat ini bertujuan untuk memberi pengetahuan dan ketrampilan bagi tim PKK tentang  budidaya tanaman sayuran secara organik yang baik. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan tentang budidaya tanaman sayuran disertai pembuatan demplot sayuran.  Peserta kegiatan ini adalah tim PKK Desa Makete yang berjumlah 27 orang, yang telah mencoba menanam sayuran secara tradisional.  Hasil evaluasi kegiatan pengabdian menunjuk… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 10 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Neraca perdagangan biji pala Indonesia menunjukkan bahwa ekspor dan impor biji pala mengalami peningkatan pada periode tahun 2012-2020 (Tabel 1). Meskipun ekspor cenderung memiliki tren positif, mutu biji pala Indonesia tergolong rendah karena kontaminasi jamur, terkena penyakit, dan cara penanaman tanaman pala yang masih secara tradisonal (Patty & Kastanja 2013;Sayidah et al 2014;dan Surhatini et al 2021). Permasalahan mutu tersebut khususnya terjadi di pasar Eropa yang menerapkan peraturan ketahanan pangan yang ketat sehingga ekspor Indonesia ke Eropa mengalami penurunan sebesar 1,77% dengan asumsi variabel lain ceteris paribus (Triwibowo & Falianty 2017;Wahidin & Purnhagen 2018).…”
Section: Dynamic Revealed Comparative Advantage (Drca)unclassified
“…Neraca perdagangan biji pala Indonesia menunjukkan bahwa ekspor dan impor biji pala mengalami peningkatan pada periode tahun 2012-2020 (Tabel 1). Meskipun ekspor cenderung memiliki tren positif, mutu biji pala Indonesia tergolong rendah karena kontaminasi jamur, terkena penyakit, dan cara penanaman tanaman pala yang masih secara tradisonal (Patty & Kastanja 2013;Sayidah et al 2014;dan Surhatini et al 2021). Permasalahan mutu tersebut khususnya terjadi di pasar Eropa yang menerapkan peraturan ketahanan pangan yang ketat sehingga ekspor Indonesia ke Eropa mengalami penurunan sebesar 1,77% dengan asumsi variabel lain ceteris paribus (Triwibowo & Falianty 2017;Wahidin & Purnhagen 2018).…”
Section: Dynamic Revealed Comparative Advantage (Drca)unclassified
“…(BPS Halmahera Utara, 2020) Tanaman pala di Halmahera Utara, biasanya dibudidayakan sebagai tanaman sela di antara tanaman kelapa sebagai tanaman utama, serta sebagian lainnya ditanam secara monokultur. Tanaman pala yang diusahakan oleh petani di Desa Soatabaru sebagian ditanam secara teratur dengan jarak tanam 9 x 9, sebagian lainnya meskipun sudah teratur tetapi dengan jarak tanam yang kurang ideal yakni 5 x 5 atau bahkan hanya di antara tanaman kelapa tanpa jarak yang jelas (Patty et al, 2013).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan petani tentang cara pemilihan benih yang berkualitas, termasuk mengenali jenis kelamin benih berdasarkan bentuk biji dan teknik pembibitan yang tepat. Hasil penelitian Patty & Kastanja, (2013), menunjukkan bahwa petani pala di Halmahera Utara biasanya melakukan pembibitan sendiri, namun pemilihan bibit oleh petani masih belum dilakukan melalui seleksi yang benar, bibit diambil dari biji yang jatuh dan tumbuh di bawah pohon induk. Hal ini menimbulkan masalah, dimana tanaman pala yang telah dewasa (berumur ±5 tahun) sering tidak berbuah karena tumbuh sebagai tanaman pala jantan.…”
Section: Pendahuluanunclassified