Penyuluhan Mesin Peniris Minyak Keripik Pisang

Mufti, Moh; Santoso, Edi; Maulana, M. Sahrul

doi:10.9744/share.6.2.76-80

Cited by 3 publications

(3 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Setelah keripik kulit singkong selesai diolah, maka dilakukan penirisan minyak yang dilakukan dengan menggunakan peniris minyak/spinner. Beberapa penelitian sebelumnya telah membuktikan metode pengurangan minyak pada produk keripik dengan menggunakan spinner (Mufti et al, 2020;Mulyaningsih et al, 2019). Prinsip kerja spinner minyak adalah dengan memutar drum peniris yang digerakkan oleh dinamo.…”

Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified

Keripik Kulit Singkong sebagai Upaya Pemanfaatan Limbah Bernilai Ekonomis di UMKM Keripik Selo Gedong

Adi,

Mulyani,

Wibowo

et al. 2024

prima j comm. empw. serv.

View full text Add to dashboard Cite

Cassava Peel Chips as an Effort to Utilize Economic Value Waste in Keripik Selo Gedong MSME. Micro Small Medium Enterprise (MSME) Selo Gedong Chips has produced various chips, including cassava, banana, and bote. The obstacle is that cassava peel waste, which reaches 20% of the total cassava produced so far, has only been used as animal feed and has not been widely used for human consumption. Even though cassava peel still has the potential to be a healthy food because its fiber content is 15.20% (w/w). However, the high content of cyanide acid (HCN) (419.8 mg/kg) and its toxic nature is a weakness so it needs to be treated to reduce the toxicity. This activity aims to process cassava peel waste into cassava peel chips with economic value. To increase the selling value of the cassava peel chips, a cassava peel chip oil drainer was provided to increase the product's shelf life and attractive packaging was introduced for the cassava peel products. Based on the results of training in making cassava peel chips, soaking in salt for three days succeeded in reducing cyanide acid levels to a concentration suitable for consumption, namely 4.32 ppm. The formulations most preferred by the panelists were the balado flour and original flour formulations. One 80-gram package of cassava peel chips can be sold for IDR 6,500.00. Judging from the evaluation aspect, the enthusiasm of the training participants in making cassava peel chips has a high score. Apart from that, looking at the skill aspect, participants were able to produce cassava peel products that were safe to consume and crunchy with attractive packaging.

show abstract

Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified

Keripik Kulit Singkong sebagai Upaya Pemanfaatan Limbah Bernilai Ekonomis di UMKM Keripik Selo Gedong

Adi,

Mulyani,

Wibowo

et al. 2024

prima j comm. empw. serv.

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Upaya untuk meningkatkan pendapatan usaha Mikro Makanan Ringan Keripik Talas melalui inovasi teknologi mesin Spinner peniris minyak goreng keripik guna meningkatkan kualitas produksi, sehingga diharapkan dapat mengatasi penggunaan peralatan manual [14]. Dengan menggunakan alat yang modern memberikan kemudahan proses penirisan minyak keripik menjadi lebih renyah dan tahan lama [15].…”

Section: Pelatihan Penggunaan Mesin Spinerunclassified

Pemanfaatan Teknologi Mesin dan Sistem Informasi untuk Peningkatan Kapasitas dan Kualitas Produksi Usaha Mikro Snack UMI Situjuh

Rahayuningsih

Refdi²,

Rahmadoni³

2022

j. Andalas: Rek. P. T.

View full text Add to dashboard Cite

Pelaksanaan pengabdian dilakukan kepada mitra SNACK UMI SITUJUH dikarenakan mitra masih menggunakan alat tradisional, kurang memahami ragam pemasaran termasuk berbasis digital, belum membuat laporan keuangan, serta masih kurang memahami masalah teknis lainnya. Metode pengabdian yang dilakukan adalah dengan melakukan obsevasi, persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Dari metode tersebut sudah dilakukan yaitu melaksanakan pelatihan cara menggunaan mesin spinner atau mesin penyaring minyak pada keripik. Memberikan pelatihan kepada mitra tentang cara membuat laporan keuangan dari transaksi penjualan keripik secara terukur dan tepat menggunakan aplikasi Buku Kas di android. Memberikan pelatihan dan pendampingan tentang pengembangan website sebagai media informasi dan transaksi dari penjualan keripik. Melakukan pendaftaran halal melalui website program SEHATI, sehingga menambah kekuatan nilai dari produk keripik talas. Serta untuk menjaga mutu kualitas keripik, SNACK UMI SITUJUH melakukan pengujian di labor STP UNAND. Termasuk melakukan kunjungan ke gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (PLUT-KUMKM) untuk meminta rekomendasi pembinaan dan kerja sama dengan Swalayan dan Pusat oleh-oleh di Kabupaten Limapuluh Kota.

show abstract

“…Keripik pisang diproses melalui penggorengan sehingga sisa minyak ada dapat menyebabkan ketengikan sehingga menurunkan umur simpan (Herawati et al, 2017;Manikantan et al, 2014). Oleh karena itu permasalahan tersebut menjadi prioritas solusi dengan perbaikan proses dan peningkatan mutu produk, misalnya menggunakan mesin spinner sebagai pengganti penirisan pada keripik pisang setelah penggorengan agar tetap bertekstur renyah dan tidak mudah tengik (Kramer & Twigg, 2017;Mufti et al, 2020).…”

unclassified

Peningkatan Mutu, Kemasan, Dan Digital Marketing Pada Ukm Keripik Pisang Dalam Upaya Kebangkitan Ekonomi Pasca Pandemik

Indiarto,

Fedryansyah,

Subroto

2024

JMM

View full text Add to dashboard Cite

Abstrak: Pasca pandemik COVID–19 menuntut pelaku usaha kecil menengah (UKM) pangan untuk bangkit kembali, termasuk pada UKM Marin keripik pisang sebagai mitra utama. Namun yang menjadi permasalahan adalah kualitas produk tidak konsisten, kurang informasi dalam label kemasan, dan aspek pemasaran. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan ketrampilan mitra dalam memproduksi keripik pisang yang efektif dan efisien melalui praktik dan modernisasi mesin pengolahan keripik pisang, meningkatkan daya saing produk melalui labelisasi nutrition facts, dan meningkatkan pengetahuan mitra melalui pelatihan digital marketing, standar pangan untuk ekspor dan penguatan kelembagaan. Metode yang digunakan meliputi wawancara, praktik teknologi tepat guna dan pelatihan tentang digital marketing, standar pangan untuk ekspor dan penguatan kelembagaan yang diikuti 10 pelaku UKM pangan di sekitar Bandung. Hasil yang dicapai menunjukkan terjadi peningkatan ketrampilan mitra dalam mengolah pisang secara efektif dan efisien yang ditunjukkan penurunan lama waktu pemotongan pisang, penirisan minyak, dan pencampuran ingredien masing-masing hingga 87,5%, 96,7%, dan 90,0%. Sedangkan kapasitas bahan baku dan keripik pisang yang dihasilkan mengalami peningkatan masing–masing 66,7% dan 50,0%. Penggunaan continuous sealer dan labelisasi nutrition facts pada kemasan keripik pisang meningkatkan omset penjualan hingga 50,0%. Peserta pelatihan UKM pangan, 100% menyatakan sangat puas terhadap kegiatan ini karena meningkatkan pengetahuan yang baru dan bermanfaat sehingga perlu diadakan kembali pelatihan lanjutan.Abstract: After the COVID-19 pandemic, small and medium food enterprises (SMEs) are required to revive themselves, including Marin SMEs and banana chips as the main partners. However, the problems are inconsistent product quality, lack of information on packaging labels, and marketing aspects. This activity aims to improve partner skills to produce effective and efficient banana chips through the practice and modernization of banana chip processing machines, increase product competitiveness through labeling nutrition facts, and increase partner knowledge through digital marketing training, food standards for export, and institutional strengthening. The methods used included interviews, appropriate technology practices and training on digital marketing, food standards for export, and institutional strengthening, which were attended by ten food SMEs around Bandung. The results achieved show an increase in partners' skills in processing bananas effectively and efficiently, as indicated by a reduction in the length of time for cutting bananas, draining oil, and mixing ingredients by up to 87.5%, 96.7%, and 90.0%, respectively. The capacity of raw materials and banana chips produced also increased by 66.7% and 50.0%, respectively. The use of continuous sealer and nutrition facts labeling on banana chip packaging increases sales turnover by up to 50.0%. The 100% of the training participants from Food UKM stated that they were very satisfied with this activity because it increased new and useful knowledge, so further training was needed.

show abstract

Penyuluhan Mesin Peniris Minyak Keripik Pisang

Cited by 3 publications

References 0 publications

Keripik Kulit Singkong sebagai Upaya Pemanfaatan Limbah Bernilai Ekonomis di UMKM Keripik Selo Gedong

Keripik Kulit Singkong sebagai Upaya Pemanfaatan Limbah Bernilai Ekonomis di UMKM Keripik Selo Gedong

Pemanfaatan Teknologi Mesin dan Sistem Informasi untuk Peningkatan Kapasitas dan Kualitas Produksi Usaha Mikro Snack UMI Situjuh

Peningkatan Mutu, Kemasan, Dan Digital Marketing Pada Ukm Keripik Pisang Dalam Upaya Kebangkitan Ekonomi Pasca Pandemik

Contact Info

Product

Resources

About