Penyuluhan, Pemeriksaan THT Dan Pengobatan Gratis Dalam Pelayanan Kesehatan Dan Penelitian (Peniti) 2016 Di Desa Gegelang Karangasem Bali

Abstract

Kesejahteraan suatu negara dapat dilihat dari tingkat kesehatan masyarakatnya. Akan tetapi masyarakat Indonesia masih belum secara merata hidup sehat. Kondisi ekonomi, pendidikan dan geografis menjadi faktor penyulit dalam mewujudkan pemerataan kesehatan. Oleh karena itu diperlukan peran serta berbagai pihak untuk menyukseskan perbaikan derajat kesehatan termasuk salah satunya mahasiswa kedokteran. Desa Gegelang yang merupakan salah satu desa yang terletak di antara perbukitan dengan mayoritas penduduk dengan tingkat pendidikan rendah serta akses pelayanan kesehatan yang kurang memadai merupakan sasaran tepat untuk program pendidikan kesehatan dan pengabdian masyarakat. Selain itu perlu dilakukan penelitian serta analisa data mengenai permasalahan dialami masyarakat desa. Melalui program PENITI 2016 ini, dilakukan kegiatan penyuluhan, penelitian kecacingan siswa SD dan intervensi kesehatan berupa pemeriksaan THT dan pelayanan kesehatan gratis. Kegiatan penelitian, penyuluhan, dan pelayanan kesehatan gratis diikuti secara antusias oleh anak SD Gegelang dan warga sekitar. Dari pelaksanaan kegiatan diperoleh data kecacingan pada siswa SD 3 Gegelang sebesar 31,7%, permasalahan THT dialami 46% siswa SD 1 Gegelang dengan 13% mengalai serumen obsturan. Kecacingan dan serumen obsturan merupakan masalah kesehatan yang dapat menganggu pertumbuhan, perkembangan dan proses belajar siswa. Data masalah kesehatan warga yang datang ke posko pelayanan kesehatan didominasi dengan keluhan nyeri sendi, neuropati dan ISPA.

Aplikasi Sistem Pakar Deteksi Penyakit THT Pada Anak-Anak Menggunakan Metode Forward Chaining

“…Terdapat 5 penyakit yang diteliti pada penelitian ini yaitu hidung tersumbat, sinusitis, sakit pada tenggorokan, batuk kronis, dan gangguan pendengaran. Dari 5 penyakit tersebut sudah terkumpul 20 gejala yang sering terjadi seperti nyeri tenggorokan, mulut terasa pahit, dan dahak ditenggorokan [11] [12].…”